Jayapura, Jubi – Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey meminta pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah atau PLS tahun ajaran 2023/2024 dapat mengembangkan karakter peserta didik baru.
“Saya menyampaikan bahwa sekolah harus menjadi area yang aman dan nyaman bagi para siswa untuk bisa sekolah,” ujar Pekey di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (10/7/2023).
PLS merupakan kegiatan umum yang dilaksanakan untuk menyambut kedatangan siswa baru dan membantu siswa agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah, yang nantinya akan digunakan untuk belajar, mengenal kakak kelasnya, dan para guru.
“Apalagi dengan sekarang kurikulum merdeka belajar, sehingga ada tumbuh kreativitas dan inovasi para siswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan menumbuhkan karakter peserta didik menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Pekey berharap kepada para guru dan kepala sekolah untuk tidak membebani siswa dan orang tua dengan biaya-biaya yang tidak terlalu prioritas hanya karena mau bersaing dengan sekolah lain.
“Saya pikir itu (PLS) dibuat skala-skala prioritas dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan kemampuan orang tua peserta didik, sehingga pelaksanaan PLS berlangsung aman dan nyaman,” ujarnya.
Pekey menambahkan agar para kepala sekolah bersama-sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura segera menyelesaikan proses bantuan-bantuan dari Pemerintah Pusat melalui dana BOS untuk meringankan biaya bagi para siswa dalam belajar mengajar.
“Selalu bekerja sama dan berkolaborasi untuk memajukan pendidikan, karena pendidikan adalah tanggung jawab semua baik dinas, kepala sekolah, guru, komite sekolah,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan melakukan pembinaan dan pemantauan selama pelaksanaan PLS agar peserta didik mengenal dengan baik sekolahnya yang baru.
“PLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah. PLS dilaksanakan paling lama tiga hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran,” katanya. (*)