Jayapura, Jubi – Ketua West Papua Council United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP, Buchtar Tabuni mengatakan diplomasi ULMWP dalam mewakili West Papua di kancah internasional sudah selangkah lebih maju daripada diplomasi Pemerintah Indonesia. Menurutnya, ULMWP terus meningkatkan hubungan diplomasinya dengan Parlemen Eropa, negara di kawasan Pasifik, Afrika, maupun Belanda.
“Meskipun Indonesia [terus] menghadang diplomasi West Papua di berbagai negara, tapi tidak ada efeknya. Justru diplomasi West Papua lebih jauh,” kata Tabuni di Kota Jayapura, Selasa (12/7/2022).
Tabuni mengatakan Pemerintah Indonesia menggunakan segala cara untuk menghalangi ULMWP berhubungan dengan masyarakat internasional. Akan tetapi, Ketua ULMWP, Benny Wenda terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat internasional. “Masyarakat internasional percaya Benny Wenda, sebab ia menjadi ikon pemimpin yang ikut mendamaikan dunia,” kata Tabuni.
Tabuni menilai diplomasi Benny Wenda berhasil meyakinkan masyarakat internasional bahwa pihaknya akan membentuk pemerintahan yang hijau dan peduli dengan berbagai isu lingkungan. “Dunia hari ini sedang kuatir tentang pemanasan global. Benny Wenda mengumumkan bahwa akan muncul negara hijau pertama untuk [mengatasi] ancaman pemanasan global. Pemimpin negara di dunia sangat menghormati visi Benny Wenda itu,” katanya.
Tabuni optimis kepercayaan masyarakat internasional terhadap Benny Wenda akan semakin meningkat. “Apapun upaya upaya diplomasi indonesia, itu juga percuma. Dunia sedang melihat kekerasan negara di Tanah Papua,” katanya.
Tabuni menegaskan Indonesia akan mempermalukan dirinya sendiri jika terus menghalangi diplomasi Benny Wenda. Apalagi masyarakat internasional juga sudah mengetahui gerakan ULMWP lahir karena berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Tanah Papua.
“Kami tidak terpengaruh dengan Indonesia punya cara diplomasi. Di dunia ini, [masyarakat internasional] sudah paham konteks persoalan Papua berkas diplomasi yang kami buat. Itu tidak lepas dari publikasib berita dan kampanye berbagi lembaga di Papua, Indonesia, dan internasional,” kata Tabuni. (*)
Discussion about this post