Jayapura, Jubi – Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Cyfrianus Yustus Mambay mengatakan siap membangun rumah baru, bagi warga terdampak longsor di Pasir Putih, Distrik Yapen Selatan.
“Setelah kami melakukan survei , kami melihat dari tekstur tanah tidak dimungkinkan untuk membangun rumah yang baru, karena dari sisi kemiringan lereng terjal lebih dari 45 persen,” ujar Mambay kepada Jubi, Kamis (22/6/2023).
Banjir dan longsor melanda Kabupaten Kepulauan Yapen pada 6 April 2023 yang menyebabkan 15 rumah milik warga rusak akibat tanah longsor. di antaranya berlokasi di Kampung Pasir Putih, Distrik Yapen Selatan.
Selain itu, warga terdampak tanah longsor juga tersebar di Kampung Imandoa, Bescam, Kampung Rondepi, Distrik Kepulauan Ambai, serta sekitar jalan Kubuena, Distrik Yawakukat dan kampung Turu.
“Kalau pembangunan terus dilakukan, maka tidak bisa terhindar dari bencana walaupun hujan tidak intensif, namun air dapat membentuk aliran baru sehingga terjadi erosi dengan membawa material tanah dan memindahkan batu,” ujarnya.
Lanjut Mambay, hujan membentuk aliran permukaan dan air membawa material pasir dan batu. Untuk itu, masyarakat sudah seharusnya berpikir untuk harus di relokasi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau tetap tinggal, maka membutuhkan kerja keras karena harus membangun konstruksi talud yang berada di longsoran yang ada, agar tidak berdampak pada penduduk. Saya berharap masyarakat sudah harus berpikir untuk relokasi,” ujarnya.
“Kalau mau buat rumah panggung di laut kemungkinan aman asal tidak membuat bangunan di darat, kami belum bisa menjamin untuk aman karena jenis tanah ekspansi. Batuan mengarah pada lempeng berpasir yang yang bisa menahan air,”.
Dengan kemiringan tanah lebih dari 45 persen, jangankan untuk membangun rumah, membuat lahan untuk berkebun saja sudah sangat rawan longsor. Pemkab Kepulauan Yapen hanya bisa memberikan bantuan bahan bangunan kepada korban bencana longsor untuk melakukan rehabilitasi rumah.
“Apalagi dalam waktu dekat ini Kabupaten Kepulauan Yapen akan menyusun atau mereview tata ruang wilayah atau RTRW, agar penduduk tidak lagi mengalami bencana longsor,” ujarnya.
Mambay meminta warga untuk bersabar, karena pemerintah ingin membangun rumah dengan usia dalam waktu yang bisa dinikmati jangka panjang.
“Ini bagian percepatan menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Intervensi bantuan perumahan kepada warga telat sasaran dan dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” jelasnya.
Mambay menambahkan Pemkab Kepulauan Yapen ingin melihat langsung, sehingga tidak terkesan pembagian rumah ini sesuka hati. Tapi harus datang di lapangan langsung melihat agar bantuan benar-benar tepat sasaran. (*)