Sentani, Jubi – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayapura dalam waktu dekat akan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di wilayah perkotaan yang padat penduduk di tiga distrik yakni Sentani Timur, Sentani, dan Waibhu.
Sidak yang dilakukan Pemkab Jayapura yang terdiri dari tim ekonomi, Tim Pengendali Inflasi Daerah, dan dinas teknis lainnya ini bertujuan memastikan harga bahan pokok (bapok) dari distributor hingga ke pasar, serta menertibkan puluhan pedagang liar yang berjualan di tempat umum di wilayah perkotaan.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Jayapura, Delila Giyai, menjelaskan banyak pedagang yang berdagangan di tempat-tempat umum merupakan dampak dari pasar baru Sentani yang mengalami kebakaran awal tahun ini.
“Pedagang yang berkeliaran ini tidak mendapat tempat kembali di pasar baru yang lalu terbakar,” ujar Delila saat ditemui Jubi di Kantor Bupati Jayapura,
Jumat (15/9/2023).
Pemkab Jayapura, kata Delila, terus berupaya untuk mengatasi persoalan yang saat ini menjadi keresahan bagi masyarakat umum tetapi juga bagi para pedagang yang berjualan di pasar, baik pasar lama maupun pasar baru Sentani. Para pedagang di dua pasar ini mengeluh soal pendapatan mereka yang tidak stabil bahkan cenderung menurun.
“Yang lebih menyolok adalah pedagang ikan laut yang berjualan di tempat umum, termasuk para pedagang yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,” katanya.
Giyai juga mengatakan Pemkab Jayapura dalam anggaran 2024 nanti akan membangun sebuah sarana tempat jualan khusus bagi para pedagang ikan. Hal ini dilakukan untuk menjawab peluang ekonomi bagi para pedagang tetapi juga retribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sekalipun ditertibkan, pasti mereka akan kembali berjualan di tempat umum lagi. Oleh sebab itu perlua ada satu tempat jualan bagi mereka,” ujarnya.
Giyai minta seluruh pihak dapat memahami tugas dan fungsi masing-masing, secara khusus bagi para pedagang yang masih memanfaatkan tempat umum sebagai tempat berdagang.
“Tentunya hal ini berkaitan dengan penataan dan data ruang kota yang kita miliki. Di sampingi itu, kita semua berkewajiban menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman,” kata Giyai. (*)