Jayapura, Jubi – Potensi ikan laut seperti tuna dan cakalang di Kota Jayapura saat ini sangat meningkat permintaan pasarnya, khususnya pasar luar negeri. Terdapat empat dari delapan distributor pelaku usaha perikanan yang intens melakukan pengiriman ikan tuna atau ikan ekor kuning ke Jepang guna meningkatkan pendapatan nelayan.
“Mereka dalam satu bulan bisa satu hingga dua kali melakukan pengiriman. Jadi, kalau diestimasi per bulan ya bisa 12 atau 24 kali,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (19/6/2023).
Dengan peluang pasar yang menjanjikan tentu memberi dampak terhadap pendapatan nelayan, serta mampu mendorong pertumbuhan perekonomian dengan melakukan ekspor ikan tuna hingga ke luar negeri salah satunya Jepang sebagai pangsa pasar yang menjanjikan.
“Sebelum di ekspor ke Jepang, ikan tuna berkualitas dari Kota Jayapura dibekukan terlebih dalam ABF (air blast freezer) lalu disimpan dalam cooldstore sebelum di kirim ke perusahaan pemasok,” ujarnya.
Untuk biaya pengiriman ditanggung buyer atau pembeli di Jepang melalui perusahaan pemasok seperti Makassar, Bitung, dan Bali.
“Kendala saat ini adalah belum adanya buyer (pembeli) yang berkantor di Kota Jayapura. Harapan kita adalah, dengan adanya buyer di Kota Jayapura dapat memberikan kontribusi PAD kepada daerah, dan juga produk yang dijual ke daerah luar maupun ke pasar luar negeri adalah produk perikanan berlabel Papua,” ujarnya.
Dengan ketersediaan sumber daya yang yang melimpah khusunya di sektor kelautan dan perikanan, memberikan peluang bagi distributor ikan tuna untuk melakukan investasi di Kota Jayapura.
“Semoga ada perusahaan dalam negeri tetapi yang berkantor di Kota Jayapura, sehingga produk yang keluar menjadi produk Kota Jayapura bukan produk daerah lain, karena dengan kondisi seperti ini tentu tidak memberikan kontribusi dari sisi PAD kepada Kota Jayapura yang mereka beli langsung dari nelayan,” jelasnya. (*)