Jayapura, Jubi – Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Kota Jayapura, Papua memberikan penguatan moderasi beragama bagi tokoh agama guna membangun toleransi antar umat beragama.
Kegiatan yang berlangsung di aula Masjid Raya Jayapura, Sabtu (2/9/2023), dikuti sebanyak 50 tokoh agama di wilayah Distrik Jayapura Selatan dan Distrik Jayapura Utara.
Ketua panitia kegiatan, Syaiful, mengatakan kegiatan tersebut merupakan program kerja dari FKUB Kota Jayapura tahun 2023 dalam rangka pemeliharaan dan pembinaan kerukunan umat beragama.
“Ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya kami laksanakan. Sebelumnya kami laksanakan di wilayah Distrik Abepura dan Distrik Heram pada 26 April 2023,” ujarnya.
Ketua FKUB Kota Jayapura, Pdt. Hein Carlos Mano, mengatakan penguatan moderasi beragama bagi tokoh agama untuk membangun pemahaman kebersamaan antar tokoh agama mengenai moderasi beragama dan memelihara serta mencegah terjadinya konflik antar umat beragama.
Selain itu, lanjut Mano, untuk menciptakan rasa aman dan damai serta menjaga situasi harmoni sosial dan keseimbangan kehidupan sosial di dalam bermasyarakat dan merawat Kota Jayapura yang cinta damai, toleran, dan menghargai keberagaman.
“Materi dalam kegiatan ini, yaitu peran pemerintah daerah dalam mewujudkan cinta damai dan kerukunan umat beragama, moderasi beragama, strategi kamtibmas, peran pemda dalam dalam membina ormas atau lembaga keagamaan, dan implementasi PBM No.9-8 Tahun 2006,” jelasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Abdul Hafid Jusuf, mengatakan moderasi beragama adalah cara hidup rukun dan saling menghormati tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.
“Dengan penguatan modernisasi beragama diharapkan agar umat beragama dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat. Tokoh agama dalam implementasi kerukunan beragama untuk umat beragama merupakan pelopor dalam mencapai cita-cita dalam kerukunan beragama,” ujarnya.
Abdul Jusuf berharap melalui pengajuan moderasi beragama tersebut tokoh agama khususnya di wilayah Distrik Jayapura Selatan dan Distrik Jayapura Utara menyatukan persepsi dan keberagaman serta saling menghargai dan menghormati perbedaan.
“Tokoh agama membawa kedamaian, mempersatukan dan mempererat persaudaraan serta kekeluargaan antar umat beragama, dan merangkul keragaman serta membangun hubungan kerjasama yang baik dengan lintas agama guna terciptanya nilai hakiki dalam kerukunan hidup umat beragama,” jelasnya.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan penguatan moderasi beragama sangat penting karena berkenaan tentang cara pandang, sikap, dan perilaku kehidupan beragama untuk menunjukkan harmonisasi dan saling membantu di tengah-tengah perbedaan.
“Saling menjaga keseimbangan, meningkatkan ketaatan kepada Tuhan, memberikan rasa adil kepada sesama tanpa membeda-bedakan, karena sesungguhnya setiap agama mengajarkan kebaikan dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Dengan adanya penguatan moderasi beragama bagi tokoh agama, dikatakan Pekey, agar menjadi panutan dan corong menggelorakan semangat toleransi di tengah-tengah masyarakat untuk mencegah permusuhan dan memecah belah kerukunan umat beragama.
“Pemkot Jayapura dan FKUB terus berkolaborasi menggandeng tokoh agama untuk bersama-sama melakukan pembinaan kepada masyarakat agar menjadi warga yang agamais, harmonis, dan nasionalis,” katanya. (*)