Jayapura, Jubi – Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Kota Jayapura menggelar kegiatan penguatan moderasi beragama di Distrik Abepura dan Distrik Heram.
“Materi yang diajarkan tentang peran pemerintah dalam mewujudkan cinta damai dan kerukunan, moderasi beragama, dan implementasi dari PBM Nomor 9 – 8 Tahun 2006,” ujar Ketua FKUB Kota Jayapura, Pdt. Hein Carlos Mano di Hotel Park Side Star Waena, Kota Jayapura, Kamis (27/4/2023).
Kegiatan diikuti sebanyak 50 tokoh agama. Disampaikan juga soal strategi Kamtibmas dalam mewujudkan kerukunan umat beragama, peran pemerintah dalam membina lembaga atau ormas keagamaan.
“Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah membangun pemahaman kebersamaan, antar tokoh agama mengenai moderasi beragama, untuk memelihara dan mencegah terjadinya konflik antar umat beragama,” ujarnya.
Tokoh agama dalam implementasi kerukunan umat beragama merupakan pelopor dalam mencapai cita-cita dalam kerukunan beragama, peka, dan terlibat aktif menjaga keamanan dan ketertiban serta mematikan lingkungan sekitar benar-benar dalam situasi sebagai moderasi beragama.
“Menciptakan rasa aman dan damai serta menjaga situasi yang harmoni sosial dan keseimbangan kehidupan sosial dalam masyarakat, untuk merawat Kota Jayapura yang cinta damai, toleran, dan menghargai keberagaman,” katanya.
Carlos Mano menambahkan kegiatan moderasi beragama bagi tokoh agama juga akan dilakukan di Distrik Jayapura, Utara, Distrik Jayapura Selatan, dan Distrik Muara Tami.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, moderasi beragama sebagai langkah atau solusi yang alternatif mewujudkan Indonesia khususnya di kota Jayapura dalam kehidupan beragama beragama
“Indikator moderasi beragama, yaitu komitmen yang sama memiliki rasa kebangsaan, penyampaian pesan keagamaan anti kekerasan, penguatan kerukunan antar umat beragama, memelihara kearifan lokal,” ujarnya.
Kegiatan moderasi beragama sejalan dengan moto Pemerintah Kota Jayapura, yaitu “Satu hati membangun kota untuk kemuliaan Tuhan”, dengan harapan menjadi masyarakat yang agamis, humanis, dan nasionalis.
“Perbedaan itu bukan untuk dibeda-bedakan dihalang-halangi ataupun dibatasi justru menjadi modal dalam membangun kehidupan bersama untuk memajukan kota Jayapura menuju kota yang maju mandiri dan sejahtera,” jelasnya.
Frans Pekey menyampaikan terimakasih kepada FKUB Kota Jayapura yang sudah ikut berkontribusi dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan di lingkungan masyarakat. (*)