Sentani, Jubi – Memperingati hari ulang tahun pertamanya, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian atau BSIP Papua menggelar pameran produk yang diolah dari bahan pangan lokal di Kabupaten Jayapura. Dalam pameran pada Jumat (22/9/2023), BSIP Papua antara lain memamerkan es krim sagu, ayam sensi, ayam kub, beras Keerom, ubi jalar, martabak sagu, sinole, dan biskuit sagu.
Retno (39), Pengurus Dharma Wanita BSIP Papua mengatakan es krim sagu yang dipamerkan dibuat Mama-mama papua. Es krim itu terbuat dari sagu yang dikombinasikan dengan beberapa bahan tambahan. “Ada tepung tapioka, gula pasir, susu kental manis, air mineral, buah naga, garam, dan es batu,” katanya.
Retno menjelaskan es krim itu dibuat dengan beberapa alat, seperti mixer, baskom, sendok pengaduk, kompor, panci, timbangan, dan saringan. “Cara buatnya, campurkan tepung sagu, tapioka, dan air menjadi satu, lalu dimasak. Setelah menjadi papeda, dinginkan. [Aduk adonan itu dengan] mixer, [tambahkan] susu [bubuk]. Setelah semua bahan tercampur tambahkan SP lalu [diaduk lagi dengan] mixer hingga halus,” katanya.
Ayub, peternak ayam di Arso, Kabupaten Keerom, menjelaskan ayam kub dibuat dari ayam hasil seleksi genetik yang memiliki sejumlah keunggulan seperti mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, serta memiliki masa mengerami yang 10 persen lebih singkat.
“Ayam kub dapat tumbuh lebih cepat daripada ayam kampung biasa, dan rasa dagingnya gurih seperti ayam kampung pada umumnya, “ujarnya.
Putri Pasaribu (42), petugas BSIP Papua menyuguhkan cara membuat tepung berbahan dasar ubi jalar dan singkong. “Caranya ubi jalar dikupas lalu dicuci dan parut hingga seperti bubur. Tambahkan air, lalu bubur tepung tadi disaring dengan kain. Endapan berupa pasta itu dijemur, bisa menggunakan tampah saat menjemurnya. Selanjutnya, tepung ubi jalar yang bertekstur agak kasar bisa dihaluskan dengan menggunakan mesin selep,” katanya. (*)