Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman menggelar sosialisasi sistem pengelolaan air limbah domestik kepada ketua RT dan RW.
“Peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan sanitasi lingkungan sangat penting demi kesehatan,” ujar Kadis PUPR Kota Jayapura, Nofdi J Rampi, di Hotel Batiqa Entrop Jayapura, Jumat (28/10/2022).
Dikatakannya, jenis sistem pengelolaan air limbah domestik, yaitu tangki septik individual, komunal, terpisah dengan sistem perpipaan (yang dapat diakses 80-100 masyarakat).
“Memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya pengurus RT-RW, sehingga menjadi corong atau sumber pemberi informasi dalam mengolah sanitasi lingkungan untuk menghidupkan kembali cara BAB atau buang air besar,” ujarnya.
Dikatakannya, kerentanan sumber air permukaan sangat tinggi tercemar bakteri ecoli oleh tinja manusia, dengan harapan setelah mengikuti sosialisasi tersebut, setiap peserta saat kembali ke lingkungan masing-masing untuk menyampaikan juga kepada warga lainnya.
“Informasi yang kami dapat hingga, septik tank puluhan tahun tidak pernah disedot, padahal sesuai peraturan minim tahun sekali harus disedot. Ini menjadi perhatian kita sehingga diadakannya sosialisasi ini supaya Kota Jayapura memiliki indeks sanitasi yang lebih baik,” jelasnya.
Nofdi minta warga meninggalkan kebiasaan yang mencemari lingkungan, seperti buang besar di kebun dan sungai, penggunaan jamban leher angsa tanpa tangki septik, dan penggunaan tangki septik tidak kedap.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, melalui Asisten II Bidang Pembangunan, Widi Hartanti, mengatakan layanan akses sanitasi aman 36,7 persen dan 23,8 persen warga masih buang air besar di tempat terbuka.
“Terbatasnya ketersediaan air baku, belum memadainya infrastruktur, dan belum optimalnya lembaga serta terbatas pengetahuan masyarakat, sehingga melalui sosialisasi ini dapat menjaga kesehatan lingkungan masyarakat,” jelasnya. (*)