Jayapura, Jubi – Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura mengeluarkan prakiraan cuaca perihal akan adanya fenomena khusus yang dinamakan super new moon atau fase bulan baru, yang dapat mengakibatkan munculnya gelombang tinggi di perairan atau pesisir utara Papua.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, Heri Purnomo, saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023), mengatakan munculnya fenomena ini akan berdampak pada ketinggian air laut di berbagai pesisir Papua seperti di perairan utara Supiori, Biak Numfor, Sarmi, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura.
βDiperkirakan terjadi tanggal 21-22 Januari mendatang, dimana terjadi kenaikan gelombang tinggi air laut, namun itu normal, tidak berkaitan dengan tsunami atau gempa yang sering terjadi belakangan ini,β kata Heri Purnomo.
Ia menyebut kenaikan gelombang air laut itu tidak signifikan seperti tsunami. Dimana jika ketinggian normalnya 1,4 meter, saat fase bulan baru nanti dan paling di atas itu sekitar 1,9 meter tetapi hal itu bersifat perkiraan.
Perairan yang diperkirakan akan terdampak fenomena super new moon antara lain utara Supiori, Biak Numfor, Sarmi, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura dikarenakan berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik. Namun topografi wilayahnya berbeda-beda.
Kondisi tersebut secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti bongkar muat di pelabuhan, pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
βUntuk itu masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing informasi berita hoaks, karena banjir pesisir atau rob ini tidak memiliki kaitan dengan kondisi gempa bumi dan potensi terjadi tsunami. Hanya karena bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,β katanya. (*)