Jayapura, Jubi – Badan Pengurus Asrama Mahasiswa Putra Lanny Jaya di Kota Jayapura melalui bidang pendidikan dan penalaran, menggelar diskusi publik terkait transmigrasi ke Papua.
Diskusi publik dengan tema “Strategi Indonesia Mempersiapkan Perang Dunia Ketiga” itu digelar di Asrama Putra Lanny Jaya, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/11/2024).
Ketua Yayasan Universitas Kaki Abu atau (Unikab) Chris Dogopia, yang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut mengatakan, program transmigrasi merupakan salah satu strategi pemerintah Indonesia, dalam menghadapi Perang Dunia III.
Dogopia mencontohkan Amerika Serikat yang menyampaikan di media massa, bahwa air laut di Jakarta akan naik, maka diprediksi Jakarta akan tenggelam.
“Kenapa (transmigrasi) disebut strategi Perang Dunia III atau negara Indonesia menghadapi Perang Dunia III? Karena mereka siapkan pangan nasional, pangan global dan energi global,” ujarnya.
Dijelaskan bahwa Pemerintah Indonesia menyiapkan lahan sekitar 2 juta hektare, untuk program pangan nasional di Merauke. Maka Pemerintah Indonesia mendatangkan tenaga kerja melalui program transmigrasi.
Dogopia mengatakan, isu transmigrasi di Papua ditolak oleh berbagai pihak, tetapi diredam dengan isu pilkada 2024.
Dogopia mengatakan, para mahasiswa terus meningkatkan diskusi serupa. Pasalnya bahwa strategi Indonesia melalui program transmigrasi, akan secara perlahan memusnahkan orang asli Papua atau OAP.
Ketua Asrama Putra Lanny Jaya Ass Wanimbo mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan tersebut agar berpikir lebih bijak, dalam menanggapi kebijakan pemerintah pusat, salah satunya program transmigrasi.
Wanimbo mengatakan, diskusi tentang transmigrasi dilakukan, agar mahasiswa, terutama mahasiswa Lanny Jaya, dapat mempersiapkan diri sebelum terjadi Perang Dunia III.
Wanimbo menjelaskan diskusi tersebut akan menjadi tolak ukur oleh mahasiswa, terkait kebijakan strategis pemerintah Indonesia, dalam menghadapi Perang Dunia III.
Ia merasa bahwa diskusi tersebut sangat membantu, pasalnya ada banyak informasi yang dapat melalui diskusi tersebut.
Ia mengatakan dirinya sebagai ketua berkomitmen akan mendorong diskusi serupa, dengan menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten, mengenai perkembangan dunia dan nasib OAP melalui program transmigrasi ke Papua. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!