Wamena, Jubi – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menurunkan alat berat ekskavator untuk melakukan normalisasi kali Holima, Kali Hetuma, Kali Kulagaima, dan beberapa kali kecil di Distrik Hubikiak, Wamena, Kabupaten Jayawijaya sejak Jumat (13/4/2024).
Normalisasi sejumlah kali dilakukan setelah bencana banjir melanda sejumlah kawasan di Distrik Hubikiak pada Kamis (11/4/2024). Banjir mengakibatkan puluhan rumah, ratusan hektare kebun, dan belasan ternak babi milik warga menjadi korban. Bahkan perabot rumah milik warga hilang terbawa arus sungai.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Pegunungan Irwanto Halitopo mengatakan optimalisasi saluran air ketiga kali besar dan beberapa kali kecil di Distrik Hubikiak itu dilakukan karena rumah dan kebun masyarakat di bantaran sungai tersebut sering terkena banjir.
“Sehingga masyarakat selalu mengeluh kepada kita pemerintah, karena saat hujan masyarakat jadi langganan banjir. Untuk itu saluran air ini langsung ditangani Dinas PUPR Provinsi Papua Pegunungan,” ujarnya.
Ia menambahkan sejak banjir berlangsung (Kamis) sampai Sabtu personelnya masih bekerja di lapangan. “Kami menurunkan alat berat dengan tujuan untuk melakukan normalisasi kali besar dan kecil yang ada di Distrik Hubikiak maupun di wilayah kota Wamena,” katanya kepada Jubi di Hom-Hom, Wamena pada Sabtu (13/4/2024) pagi.
Halitopo menjelaskan kegiatan pertama adalah melakukan pembersihan dan penggalian di sepanjang Kali Hetuma, Holima, dan Kulagaima, serta beberapa kali kecil lainnya yang selalu banjir pada saat hujan. Alat berat sudah diturunkan ke lokasi sejak awal kejadian banjir untuk melancarkan saluran air dengan membersihkan sampah yang menyumbat parit dan drainase.
“Kita juga akan melakukan pelebaran bibir kali drainase dan mendalamkannya, serta jika diperlukan nanti dibuatkan drainase baru sehingga air dapat terbuang lebih cepat dan aman,” katanya
Menurut Halitopo, kegiatan tersebut sebenarnya ranah atau tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Namun karena Pemkab Jayawijaya tidak menanggapi kejadian itu maka Dinas PUPR Provinsi Papua Pegunungan langsung turun tangan menjawab keluhan warga korban bajnir di Distrik Hubikiak dan kota Wamena
“Kami sebagai pemerintah tidak bisa biarkan begitu saja, tetapi kami harus menjawab atas keluhan mereka, karena banjir bukan baru kali ini, tetapi setiap kali hujan selalu banjir,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah melakukan optimalisasi saluran air, ke depan harus ada kerja sama antara Pemprov Papua Pegunungan dengan Pemkab Jayawijaya. Kerja sama harus dilakukan karena Wamena adalah wajah ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Terkait banjir di dalam kota Wamena, kata Halitipo, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi. Juga tanggung jawab masyarakat. Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Juga tidak membuat kandang babi di pinggiran kali atau sungai.
“Masyarakat juga harus punya kesadaran untuk tidak membuang sampah di kali dan drainase, karena dampaknya akan timbul banjir. Untuk itu kita imbau kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah,” katanya. (*)
Discussion about this post