Manokwari, Jubi -Pemuda Adat Wilayah III Doberay memperingati Hari Masyarakat Adat Internasional (9/8-2022) kemarin dengan menggelar refleksi dan doa bersama di Sekretariat Dewan Adat Papua DAP di Jalan Pahlawan, Manokwari.
Ketua Pemuda Adat Wilayah III Doberay, Septi Meidodga mengatakan, saat ini masyarakat dan pemuda adat berada pada persimpangan, ketika arus globalisasi terus menjadi tantangan.
“Hal yang kita siapkan adalah SDM Pemuda Adat di wilayah III Doberay, agar menghadapi tantangan arus globalisasi saat ini” kata Septi Meidodga, Rabu (10/8/2022)
Selain itu, Pemuda adat Doberay juga perlu mengetahui struktur dan asal-usul sehingga jangan sampai tergerus oleh zaman.
“Kita tahu bersama, arus keterbukaan informasi memudahkan akses, tradisi Papua akan hilang ketika pemuda adat tidak dibekali dengan pemahaman tentang struktur dan asal usul,” ucapnya.
“Momentum Hari Masyarakat Adat Internasional kemarin juga kita manfaatkan dengan memanjatkan doa dan syukur melalui doa bersama pemuda adat, sebab kita merayakan HUT Pemuda Adat Wilayah III Doberay” tuturnya.
Dia berharap, dengan dibekali SDM yang mumpuni, Pemuda Adat Doberay ke depan dapat mengawal dusun, tanah dan hutan agar jangan sampai jatuh ketangan korporat. Apalagi mengingat investasi di Tanah Papua sedang melaju.
“Hal yang paling penting adalah bagaimana menjaga dan merawat tanah dan hutan demi generasi hari ini dan yang akan datang dari ancaman arus investasi” tuturnya.(*)