Manokwari, Jubi – Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Paul Vincet Mayor, mengingatkan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, terkait berbagai persoalan yang membutuhkan kerja cepat sang penjabat gubernur.
“Kedatangan anak adat Bomberay, Komjen (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si, Penjabat Gubernur Papua Barat, yang disambut dengan baik dan penuh suka cita sejatinya menjadi apresiasi semua masyarakat adat Papua karena memiliki seorang anak adat Papua Wilayah IV Bomberay yang memiliki karier cemerlang dan patut diacungi jempol karena satu-satunya anak asli Papua yang menyandang pangkat tiga bintang atau Komisaris Jenderal di tubuh Polri. Kami menunggu kerja cepat Penjabat Gubernur Papua Barat,” ucap Vincent Mayor, Kamis (19/5/2022).
Vincent Mayor mengatakan ada sejumlah persoalan yang perlu diperhatikan dalam kurun waktu kepemimpinan Penjabat Gubernur Papua Barat ini untuk wajib diselesaikan antara lain :
- Agenda pembentukan Peradilan Adat di Wilayah III Doberay sebagai agenda mendesak sesuai amanat pasal 43 dan pasal 51 UU No.21 Tahun 2001 yang mesti didorong untuk dijalankan di Papua barat.
- Soal rencana pembentukan Perwakilan Komnas HAM di Papua Barat, ini sudah didorong sejak tahun 2016 dan telah memasuki tahap pembangunan kantor perwakilan oleh Pemprov Papua Barat namun sampai saat ini tak kunjung dibangun.
- Penegakan hukum dalam konteks perlindungan hak-hak atas tanah yang telah dikuasai pemerintah dengan cara yang terhormat dan tidak berulang kali digugat oleh masyarakat adat dengan bukti kepemilikan yang lemah menurut hukum.
- Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Pusat diingatkan untuk tidak membangun di atas tanah adat yang bermasalah karena itu sering terjadi di Provinsi Papua Barat.
- Pengendalian jumlah penduduk baru yang masuk ke Provinsi Papua Barat yang membuat masyarakat adat Papua kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan demi menghidupi keluarganya.
- Perhatian khusus sesuai amanat UU Otsus Papua untuk keberpihakan, perlindungan, penghormatan, dan pemberdayaan terhadap hak-hak dasar masyarakat adat Papua sehingga tidak terjadi masalah-masalah di Papua Barat.
- Penjabat Gubernur Papua Barat didorong untuk segera mengambil langkah tegas guna memperhatikan hak pelayanan publik, dalam hal ini semua OPD harus kerja proaktif dan mengurangi perjalanan dinas yang tidak relevan, tetapi sejati wajib melayani masyarakat adat di kantor-kantor pemerintahan Provinsi Papua Barat.
- Mengingatkan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, agar tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan politik sejumlah kalangan yang terlibat dalam berbagai kasus hukum atau diduga akan terlibat dalam kasus di Papua Barat.
- Diduga kuat sejumlah kalangan yang “bermasalah hukum” sedang berusaha untuk mendekati Penjabat Gubernur Papua. Hal yang tidak elok dan memalukan seperti ini sebaiknya disikapi secara bijaksana oleh seorang dengan sosok pemimpin seperti Penjabat Gubernur Papua Barat Komjend ( Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si agar tidak menjadi ‘bom waktu’ yang mempengaruhi kesinambungan pemerintahan dan pembangunan di daerah ini ke depan.
- Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat sejatinya mendukung kepemimpinan Penjabat Gubernur Papua Barat sepanjang program pembangunan dalam segala bidang itu memihak kepada masyarakat adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat.
Disambut tarian adat dari Kaimana dan Fakfak
Kedatangan Paulus Waterpauw di Bandara Rendani Manokwari, Kamis (19/5/2022), disambut tarian adat suku dari Kaimana dan Fakfak.
Tampak hadir turut menyambut kedatangan Waterpauw, mantan Gubernur Dominggus Mandacan, mantan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani serta Sekertaris Daerah Papua Barat, Nataniel Mandacan, dan sejumlah pimpinan Forkopimda.
Prosesi adat berlangsung dengan khidmat. Setelah diterima oleh Kepala Suku Fakfak, Waterpauw kemudian diserahkan kepada Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, dan Pemerintah Papua Barat.
Gidzon Mandacan, salah seorang pemuda Manokwari yang ditemui Jubi minta semua pihak untuk menerima Penjabat Gubernur Papua Barat.
“Mari kita semua menerima Pak Penjabat Gubernur dengan harapan, Pak Paulus Waterpauw dapat menerima semua kalangan, suku, agama yang ada di Manokwari dan Papua Barat,” ucapnya.
Sambutan hangat terhadap kehadiranya sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat membuat dirinya tidak bisa mengelak memberi pujian kepada masyarakat dan mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat.
“Puji Tuhan karena cuaca juga baik dan Bapak Gubernur, Bapak Wakil Gubernur serta Pak Sekda dan Forkopimda semua lengkap hadir terima kedatangan kami di sini,” kata Komjen Pol. (Purn) Paulus Waterpauw.
Ditanya soal apa yang akan dilakukan nanti selama menjabat, mantan Kapolda Papua Barat dan Kapolda Papua itu mengatakan “Nanti setelah ini baru kita sampaikan,” katanya.
Dia sangat berkesan terhadap penjemputan yang dilakukan oleh masyarakat. “Penjemputan masyarakat adat luar biasa, saya [sampaikan] terima kasih,” katanya.
Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw dilantik sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat menggantikan Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani yang berakhir masa jabatanya pada 12 Mei 2022. (*)
Discussion about this post