Jayapura, Jubi – Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP, Markus Haluk mengajak masyarakat Papua untuk melanjutkan perjuangan Tom Beanal, tokoh masyarakat adat Amungme yang berpulang pada 29 Mei 2023. Menurut Haluk, Beanal merupakan sosok yang pintar, jujur, dan bijaksana dalam membela rakyat Papua.
Tom Beanal meninggal dunia di Singapura pada 29 Mei 2023. Tom Beanal dimakamkan tanah pemakaman keluarga di Mile 32, Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (3/6/2023).
Haluk menyatakan mantan Ketua Presidium Dewan Papua tersebut telah menderita sakit sejak 2010. “Hari ini juga dari tanah Amungsa kami harus menyampaikan bahwa salah satu tiang utama Bangsa Papua telah patah,” kata Haluk kepada Jubi pada Sabtu.
Haluk mengenang Tom Beanal sebagai sosok yang memiliki integritas yang tinggi. Menurut Haluk, pilihan politik Tom Beanal berdiri dan berpihak kepada yang lemah dan tidak berdaya ditunjukan Beanal bersama sejumlah tokoh Amungme dan Papua yang berjuang membela martabat dengan mendirikan Lembaga Musyawarah Adat Amungme. Pada April 1996, Beanal mewakili suku Amungme melakukan gugatan perwakilan kepada Freeport McMoRan selaku induk PT Freeport Indonesia di Pengadilan Federal Amerika Serikat.
“Ada tiga alasan yang menjadi dasar gugatan terhadap Freeport McMoran Copper and Gold Inc, yakni pelanggaran Hak Asasi Manusia, perusakan lingkungan hidup atau environmental tort, dan pembasmian budaya atau cultural genosida,” kata Haluk.
Haluk menyatakan dengan kharisma yang dimilikinya Beanal menjadikan masalah Freeport bukan hanya masalah milik suku Amungme dan Mimikawee atau Kamoro, tetapi menjadi masalah bersama rakyat Papua. Haluk menyatakan Beanal sosok yang jujur, berterus-terang menggemakan dan menuntut diakuinya hak politik bangsa Papua. “Pada Februari 1999 Tom Beanal memimpin tim 100 bertemu Presiden BJ Habibie di Istana Negara, Jakarta menuntut hak Politik Bangsa Papua,” ujarnya.
Haluk menyatakan perjuangan damai dipraktikkan, dihayati, dan diyakini oleh Beanal selamanya akan hidup bersama bangsa Papua. Ia menyatakan setiap orang Papua mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melanjutkan dan menyelesaikan perjuangan Tom Beanal demi menyelamatkan masa depan Papua.
“Mari kita saling memandang satu dengan yang lain, saling mengingatkan, membantu sesama orang Papua, sesama manusia yang sedang menderita, tersisih, termarjinalkan. Mari kita mewarisi dan melanjutkan visi, misi, dan perjuangan Tom Beanal secara bermartabat dan penuh tanggung jawab,” kata Haluk. (*)