Peluang usaha pada KMAN VI menjadi momentum kemandirian ekonomi perempuan adat. Bakal banyak terbentuk kelompok perempuan tani di Kampung Sereh.
Kaum perempuan di Kampung Sereh sangat antusias dalam menyambut Kongres Masyarakat Adat Nusantara atau KMAN VI. Mama-mama di kampung pada Distrik Sentani itu menanam sayur di pekarangan rumah untuk kebutuhan konsumsi para peserta kongres.
“Mama-mama saling membantu dalam mengolah lahan sayur di halaman rumah. Itu agar para tamu [peserta sarasehan KMAN VI] puas dan senang karena melihat [disuguhkan] sayur segar,” kata Feronika F Ondikeleuw, Sekretaris Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kampung Sereh.
Anagreth R Eluay dalam laman aman.or.id melaporkan, mama-mama Kampung Sereh juga siap menyuguhkan penganan tradisional maupun modern kepada peserta KMAN VI. Semua penganan tersebut diolah dari bahan lokal.
”Kami akan mengolah sagu menjadi papeda dan kue-kue kering. Itu [disiapkan] untuk tamu-tamu yang datang ke kampung kami,” jelas Ondikeleuw, yang karib disapa Mama Feronika.
Hasil penjualan sayur dan makanan olahan itu dapat menjadi sumber alternatif pendapatan keluarga. Peluang tersebut sekaligus menjadi momentum bagi kemandirian kelompok tani mereka, yang beranggotakan para perempuan adat.
“[Peluang usaha] itu dapat membuat perempuan adat menjadi lebih mandiri. Kegiatannya terus berjalan dan mungkin kelompok tani akan bertambah di Kampung Sereh,” ujar Mama Feronika.
Walaupun Kampung Sereh kaya akan potensi sumber daya alam, warga setempat masih membutuhkan modal untuk memanfaatkannya menjadi sumber pendapatan keluarga. Ita Wenda, warga Kampung Sereh berharap ada koperasi yang memberi bantuan modal usaha buat mereka.
“Saya berharap ada koperasi di Kampung Sereh. Ketika ada [menjelang] KMAN VI, koperasi bisa memberi modal buat mama-mama yang menyiapkan makanan khas untuk para tamu,” katanya.
Matangkan persiapan
Ketua Panitia Lokal KMAN VI Kampung Sereh, Jemmy Ondikeleuw, menyatakan mereka terus mematangkan persiapan sarasehan. Persiapan itu turut melibatkan ondofolo, para kepala suku, dan muda-mudi setempat.
“Kami menyiapkan panggung di rumah adat untuk sarasehan KMAN VI. Kami juga membuat gapura selamat datang pada jalan masuk ke tempat sarasehan,” kata Ondikeleuw, seperti diwartakan Anagreth R Eluay pada aman.or.id.
Ondikeleuw mengatakan pekerjaan tersebut diawasi langsung oleh Yanto Eluay, Ondofolo Kampung Sereh. Dia berharap panitia lokal setempat tetap kompak dalam menyukseskan sarasehan KMAN VI di kampung mereka.
“KMAN VI merupakan hajatan langka. Dengan segala potensi sumber daya, kami akan memberi pelayanan terbaik dalam KMAN VI di Kampung Sereh,” ujarnya.
Ondikeleuw menjadi Ketua Panitia Lokal KMAN VI Kampung Sereh setelah dipilih secara langsung oleh ondofolo, kepala suku, kepala kampung, dan masyarakat adat setempat. Salah satu tugas utamanya ialah memastikan kesiapan sarana dan prasarana penunjang KMAN VI di Kampung Sereh.
Ondikeleuw juga mesti memimpin koordinasi dengan pihak eksternal maupun internal kepanitian. Serangkaian rapat telah digelar untuk mengoordinasikan persiapan KMAN VI di Kampung Sereh.
“Kami sebagai tuan rumah harus menyiapkan berbagai hal untuk menyambut tamu-tamu [peserta sarasehan KMAN VI] di Kampung Sereh. Pekerjaan-pekerjaan fisik [penyiapan infrastruktur] dilakukan warga laki-laki, sedangkan ibu-ibu akan menyiapkan konsumsi,” jelas Ondikeleuw. (*)