Wamena, Jubi – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua terus berkomitmen melanjutkan dukungannya terhadap pengembangan komoditas kopi, baik dari sisi hilir dan hulu di 2024 ini, termasuk dalam pengembangan kopi Wamena agar dapat terus memperluas aksesnya ke pasar global.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman dalam siaran pers yang diterima Jubi, Kamis (29/2/2024), mengatakan hal itu dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif, khususnya di Provinsi Papua Pegunungan.
Pada Selasa (27/2/2024), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua melakukan penyerahan secara simbolis bantuan kepada Koperasi Produsen Emas Hijau Papua sebagai salah satu UMKM binaan Bank Indonesia, di Distrik Pyramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Penyerahan bantuan berupa huller, pulper, moisture meter dan sarana produksi lainnya, kata Faturachman, dalam rangka memperkuat kapasitas produksi industri kopi di Papua guna memastikan keberlanjutan pasokan kopi di pasar global.
“Kopi Papua memiliki permintaan yang sangat tinggi baik di pasar domestik maupun global, terkhusus kopi yang berasal dari Provinsi Papua Pegunungan. Baik berasal dari Distrik Tiom, Pyramid dan Kurulu. Sebagai kopi organik, keunggulan kopi Papua saat ini sudah memasuki pasar ekspor, yakni di Australia, Jepang dan Singapura,” katanya.
Sejak 2018 Bank Indonesia perwakilan Papua telah turut mendukung pengembangan industri kopi di Provinsi Papua Pegunungan untuk menjadi komoditas unggulan berskala global. Dimulai dari pendampingan kelembagaan kepada petani kopi Orang Asli Papua, produksi kopi hulu hingga sisi hilir, serta memperluas akses pasar hingga permodalan.
“Ke depannya, diharapkan akan terus terjadi penguatan ekosistem industri kopi di Papua pada umumnya. BI Papua telah turut mempromosikan kopi Papua di event nasional dan internasional seperti di International Sharia Economic Festival dan Pameran Karya Kreatif Indonesia,” katanya.
Kantor perwakilan BI Papua juga tengah mengidentifikasi potensi obyek pariwisata yang ada di Papua Pegunungan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan perluasan penggunaan pembayaran digital, khususnya QRIS.
Ia menyatakan jika sejumlah tantangan masih menjadi fokus utama pengembangan yaitu kelembagaan, promosi dan amenitas. Kegiatan produksi komoditas kopi di Wamena, juga dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai subsektor agrowisata, dimana wisatawan tidak hanya dapat berwisata di kebun kopi, namun juga dapat turut memanen kopi, melihat proses pengeringan hingga menikmati kopinya di dataran tinggi.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, Bank Indonesia perwakilan Papua membangun sinergitas bersama stakeholders baik Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan dan Pariwisata hingga Bulog melalui rangkaian kegiatan berupa Focus Group Discussion (FGD) dan kuliah umum di Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena yang bertemakan pelaksanaan tugas kebanksentralan sebagai upaya pengedalian inflasi. (*)