Wamena, Jubi – Sekitar 300-an tenaga honorer yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Wamena terdiri dari tenaga medis, bidan, perawat, dan pegawai administrasi melakukan aksi demo di halaman RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (19/6/2023).
Pedemo mempertanyakan dan menuntut ke pihak manajemen RSUD Wamena, terkait dengan hak gaji dan jasa pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang belum terbayarkan selama 3 bulan, yakni sejak April hingga masuk pertengahan Juni 2023.
Koordinator aksi, Fiktor Yikwa mengatakan aksi ini ditujukan kepada manajemen rumah sakit, sebab nasib gaji mereka hampir 3 bulan ini belum ada kejelasan.
“Jasa pelayanan BPJS sendiri sejak tahun 2022 hingga 2023, pihak rumah sakit belum pernah membayarkannya sama sekali kepada kami,” katanya.
Ia mengatakan, urusan seperti ini memang harus dilakukan aksi terlebih dahulu sama seperti pada awal tahun 2023.
“Kita aksi dulu baru pihak RS mau bayar, sementara kita tidak pernah terlantarkan seorang pasien yang masuk di rumah sakit,” katanya.
Pasien masuk di RSUD Wamena, kata dia, hampir dari seluruh wilayah Lapago yang terdiri dari 8 kabupaten dan kota.
“Semuanya kita layani di sini jadi tidak hanya dari Wamena saja. Maka kami siang malam kerja di sini dan selalu tepat waktu, bahkan jam 9 malam saja jika ada pasien butuh pertolongan kita tetap berangkat kerja,” katanya.
Perwakilan pihak RSUD Wamena, Kepala Tata Usaha atau KTU Nikolas Mita, setelah menemui massa aksi dan dimintai keterangan, menolak atau tidak bersedia untuk memberikan keterangan. Alasannya mereka sedang melakukan diskusi, jadi tidak bisa memberi komentar. (*)