Manokwari, Jubi – Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, membuka Konferensi II Hari Pekabaran Injil yang dihadiri 250 pemuka agama se Tanah Papua di Manokwari, Sabtu (15/7/2023). Wapres menyampaikan 5 Pesan Manokwari untuk kesejahteraan bersama.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan ia merasakan Papua menjadi contoh terbaik dan model harmoni kebangsaan Indonesia.
“Praktik dan nilai-nilai berbangsa seperti satu tungku tiga batu antara adat, agama, dan pemerintah mampu menyatukan hati dan langkah orang Papua yang harus dipertahankan,” kata Ma’ruf Amin.
Wapres menyebut saat ini Tanah Papua berada dalam suasana perubahan dibawah payung otonomi khusus. Kehadiran empat provinsi baru sejatinya menjadi penegasan komitmen negara untuk menjadikan Papua yang lebih sejahtera.
Berikut 5 Pesan Manokwari dari Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin:
Pertama, pentingnya keserasian antara sayap pendekatan birokrasi pemerintah dengan sayap pendekatan kultural keagamaan sebagai strategi dan kebijakan pembangunan berjalan optimal melalui kolaborasi.
Kedua, PGGP dan pimpinan Sinode harus mendorong pembangunan dalam semangat rumah besar Tanah Papua. Walaupun kini sudah ada enam provinsi namun prinsip kitorang Papua sebagai satu kesatuan di atas Tanah Papua tetap menjadi fondasi kesatuan solid untuk membangun kesejahteraan bersama.
Ketiga, pimpinan Sinode dan PGGP serta tokoh-tokoh gereja diajak menyusun strategi dan rancangan kerja sesuai dengan konteks membangun Papua untuk masa 20 tahun ke depan. Pemikiran gereja ini hendaknya sejalan dengan desain besar pemerintah dalam Rencana Induk Pembangunan Papua tahun 2020 hingga 2041.
Keempat, PGGP se Tanah Papua agar intens melakukan sinergi dan kolaborasi serta koordinasi dengan lembaga dan para pihak lainnya, dalam hal ini BP3OKP, akan terus mengawal proses pengawas berbagai program kegiatan di Tanah Papua.
Kelima, sebagai wujud kerja sama denominasi gereja, Wapres menyampaikan apresiasi atas didirikan Papua Christian Center (PCC) dan berharap pemda dapat berkolaborasi dengan PGGP dan PCC.
Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Pekabaran Injil, Pendeta Sherli Parinussa, mengatakan berbagai persoalan pelik masih mewarnai Tanah Papua harus disikapi dengan serius. Sumber daya manusia dan sumber daya alam Papua harus dikelola dengan baik agar berguna bagi kesejahteraan orang asli Papua.
“Atas dasar itulah Konferensi Hari Pekabaran Injil digelar untuk jadi wadah bagi para pemimpin gereja agar berdoa, bermusyawarah, dan memberikan solusi strategis dan merumuskan dokumen penting yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat,” kata Pendeta Sherly Parinussa.
Konferensi tersebut selain dihadiri pimpinan gereja PGGP se Tanah Papua juga dihadiri Penjabat Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat, dan Pangdam XVIII Kasuari. (*)