Wamena, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr. Willy E. Mambieuw, mengatakan sejauh ini belum ada laporan terkait adanya wabah atau kasus campak.
“Untuk kami di Kabupaten Jayawijaya terkait kasus campak, dari teman-teman fasilitas pelayanan kesehatan belum ada laporan kasus,” kata kadinkes, kepada wartawan di Wamena, Jayawijaya, Senin (6/3/2023).
Meski begitu, kata kadinkes, ia telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan petugas kesehatan di setiap Puskesmas untuk segera melaporkan kepada dinas jika menemukan kasus campak.
Ia menjelaskan, kasus wabah campak yang notabene kebanyakan menyerang anak-anak ini tergantung dari daya tahan tubuh seseorang, sehingga tidak perlu mendapatkan suatu pengobatan khusus karena bisa sembuh dengan sendirinya.
“Jadi sebenarnya tergantung dari stamina dan asupan gizi pada anak itu sendiri, kalau pun sudah ada gejala hanya diberi vitamin kemudian obat penurun panas, nanti akan sembuh sendiri,” katanya.
Ia menyebut gejala atau dampak terkena campak pada anak ialah suhu badan panas dan susah makan. Namun jika asupan gizi dan daya tahan tubuhnya bagus, bisa diobati dengan obat-obatan umum seperti paracetamol dan juga vitamin.
Kekebalan tubuh seseorang yang dimaksud jika seorang anak telah mendapatkan imunisasi atau vaksinasi campak secara rutin, sehingga ia mengimbau kepada setiap orang tua agar memastikan setiap anak telah mendapatkan imunisasi.
“Setiap anak-anak kalau berobat itu pasti diberi semacam kartu yang dibawa setiap ke Puskesmas yang di dalamnya ada data mengenai campak dan polio semacam itu, jika pernah diberi imunisasi campak tidak ada masalah,” katanya.
Namun bagi yang belum, lanjutnya, diharapkan segera melaporkan diri keada petugas kesehatan yang di setiap Puskesmas maupun Dinas Kesehatan di Jayawijaya, karena hal itu telah masuk dalam program rutin.
“Kalau yang belum dapat segera melapor, tetapi bagi yang sudah itu artinya kita telah berikan imunisasi atau vaksinasi. Apabila muncul lagi, atau ada gejala-gejala seperti suhu badan panas bisa langsung dibawa ke Puskesmas terdekat,” katanya.(*)