Wamena, Jubi – Kasus kematian hewan ternak khususnya wam atau babi di sejumlah distrik di Kabupaten Jayawijaya, membuat dinas terkait segera mengirimkan dokter hewan dan paramedis lainnya turun ke lapangan, untuk memastikan kondisi yang terjadi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J. Hendri Tetelepta mengatakan setelah mendapatkan informasi banyaknya hewan ternak yang mati mendadak, dinas langsung menerjunkan paramedis ke lokasi kejadian untuk memastikan penyebab pastinya.
“Sampai sekarang belum diketahui penyebabnya karena apa, apalagi dua minggu lalu kami bersama tim surveilans dari Dinas Peternakan Provinsi Papua mengadakan pengambilan sampel darah pada hewan ternak di Jayawijaya, untuk melihat apakah ada penyakit atau tidak,” katanya, di Wamena, Selasa (5/12/2023).
Ia menjelaskan, sudah dilakukan pengecekan ke lapangan dan penyebabnya akan dicari tahu karena apa, barulah akan diambil langkah-langkah selanjutnya.
“Kami masih tunggu hasil dari tim yang sudah turun cek ke lokasi, tempat ditemukannya ternak mati mendadak itu,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah ternak babi milik warga di sejumlah distrik di Kabupaten Jayawijaya dilaporkan mati mendadak, namun belum diketahui penyebabnya.
Kepala Distrik Wesaput Laurens Lagoan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ternak wam milik warga mati mendadak, bahkan ternak miliknya pun mengalami hal yang sama.
“Dari 7 kampung, 2 kampung sudah laporkan ke saya ada beberapa ekor ternak wam mati mendadak. Awalnya, saat diberi pakan cukup bagus, namun setelah dikasih makan kondisi ternak terlihat kurang sehat setelah dicek keesokan harinya sudah mati,” kata Lagoan, Senin (4/12/2023).
Ia menyebut dari laporan yang diterima, 8 ekor ternak wam yang mati tersebut, sudah terjadi sejak pekan kedua November hingga awal Desember ini.
“Gejalanya belum diketahui, namun di Wesaput baru di Kampung Agamua dan Parema yang lain belum dapat laporan. Rata-rata ternak yang mati berusia 1-5 tahun,” katanya.
Kejadian yang sama juga disampaikan salah satu tokoh masyarakat di Distrik Kurulu, Jayawijaya, Yudha Dafarius Daby yang mengaku ternak wam miliknya sebanyak 14 ekor pun ditemukan mati mendadak. (*)