Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw secara resmi menutup perhelatan sepak bola Liga Top Skor Indonesia U-16 yang bergulir sejak 19 Februari-29 April 2022 di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (29/4/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Awoitauw mengapresiasi kinerja panitia yang telah melangsungkan agenda sepak bola usia dini selama 18 pekan dengan menampilkan 12 Sekolah Sepak Bola yang tersebar di Kabupaten dan Kota Jayapura serta Kabupaten Keerom.
Dikatakan, Stadion Barnabas Youwe atau SBY yang menjadi kebanggaan masyarakat di Kabupaten Jayapura ini, dipersembahkan kepada pembinaan sepak bola usia dini dan saat ini bisa terlihat dengan hasil yang telah melalui liga top skor Indonesia usia 16 yang sudah dilaksanakan.
“Iven seperti ini akan terus berjalan, baik usia 14,12, 16 hingga 17 tahun, harus menjadi gerakan bersama untuk kepentingan pembinaan usia dini, ” ujar Bupati Awoitauw.
Kata Bupati, kegiatan seperti ini dapat menghasilkan sejumlah pemain berbakat yang bisa terpilih masuk di Tim Nasional (TimNas) usia 16. Hal ini menunjukkan bahwa Liga Top Skor bukan sekedar ajang coba-coba tetapi sudah berada dalam taraf pembinaan yang profesional. Karenanya, Bupati mendorong setiap SSB terus meningkatkan pembinaan dan latihan bagi peserta didik agar menghasilkan pemain yang mampu bersaing dengan peserta SSB dari daerah lain.
“Atas nama pemerintah daerah kami sampaikan banyak terima kasih kepada direktur liga top skor yang bersedia hadir dalam acara penutupan saat ini, tetapi juga selamat kepada SSB yang telah berhasil menjadi juara satu, dua dan tiga serta top skor dan tim fair play,” jelasnya.
Direktur Liga Top Skor Indonesia, M Yusuf Kurniawan mengaku bangga dengan pelaksanaan Liga Top Skor U-16 yang bisa berlangsung di SBY, yang menurutnya sangat megah.
Menurutnya, prestasi hari ini yang ditorehkan akan menjadi bekal di masa depan bagi potensi atlet sepak bola yang maju dan profesional. Akan lahir Boaz Salossa yang baru dari setiap turnamen antar usia yang rutin dilakukan.
“Kita tidak bisa menunggu dan berkompromi dengan waktu, usia akan menjadi penentu bagi kita saat ini untuk melakukan yang terbaik bagi pembinaan usia dini. Karena yang 14 tahun sudah berlangsung, besok kita mulai dengan usia 15, lalu saat ini usia 16 telah selesai maka dalam waktu dekat kita akan jalan dengan usia 17 tahun. Lalu kembali lagi ke usia 12, 14, 16 dan 17,” katanya. (*)
Discussion about this post