Sentani, Jubi – Sebagian lokasi di pesisir Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, telah terjadi pendangkalan oleh timbunan pasir dan tanah. Bahkan sebagian dari tempat-tempat tersebut sudah seperti hutan di daratan.
Di sebelah kiri Dermaga Yahim, Kelurahan Dobonsolo, Distrik Sentani, dampak banjir bandang yang membawa tumpukan pasir dan tanah serta bongkahan kayu mati dari Pegunungan Cycloop, menjadikan tempat tersebut seperti daratan atau teluk yang menjorok ke tengah Danau Sentani sejauh 100 hingga 200 meter.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Kampung Ifarbesar tepatnya di Yabaso pada pinggiran jalan alternatif yang menuju ke Kampung Nendali Distrik Sentani Timur. Ada dampak-dampak yang signifikan terjadi akibat pendangkalan yang sudah berjalan sejak 2019 lalu. Tempat usaha seperti keramba ikan, terpaksa dibuka jauh dari tempat tinggal, dan ketika musim penghujan, banyak sampah yang mengapung di pinggiran dekat rumah.
Salah satu warga di Yabaso, Penehas Kubia, menjelaskan kehadiran tumpukan pasir yang besar bak lapangan sepak bola ini secara tiba-tiba ketika air danau surut.
“Dampak banjir bandang 2019 lalu, permukaan air danau menjadi naik. Bahkan lantai rumah kami yang cukup tinggi ini sampai dimasuki air juga. Setelah surut, sudah ada pasir di dasar yang luasnya hampir sama dengan lapangan bola,” ujarnya di Sentani, Senin (6/3/2023).
Dikatakan, dari jalan raya memang tidak begitu tampak namun ketika berdiri tepat di pinggiran danau, baru akan kelihatan jelas, apalagi kalau danau sedang surut.
“Cukup mengganggu, tambak ikan kami pindahkan. Ketika hujan lebat, air naik, tetapi juga sampah berserakan di pinggiran rumah,” katanya.
Salah satu warga Kampung Yahim, Yosep Felle, juga mengatakan daratan di sebelah kiri Dermaga Yahim sebagiannya menjadi daratan dan sudah seperti hutan. Kadang di lokasi itu dimanfaatkan warga dari luar Kampung Yahim sebagai tempat memancing.
“Jadi panjang danau yang ditetapkan itu 28 kilometer maksimal, dan lebar 19 kilometer maksimal, apakah masih tetap seperti semula, dari total luasan 9,360 hektare. Ini informasi yang sering saya baca-baca di internet dengan melihat kondisi danau saat ini,” jelas Felle. (*)