Sentani, Jubi – Ruas jalan raya di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura menuju Kemiri tepatnya di pertigaan Jalan Sosial, hampir setiap sorenya digenangi air yang keluar dari drainase di pinggir jalan tersebut.
Tinggi genangan air di jalan raya mencapai 20 hingga 30 cm, dan dampak yang dirasakan adalah antrean kendaraan dari arah Kemiri menuju Sentani, serta kendaraan yang keluar dari pertigaan Jalan Tabita harus mengantre sepanjang ratusan meter.
“Air di selokan atau drainase dari arah Perumahan Sosial mengikuti jalur drainase ke arah bagian bawah di jalan raya ini. Hanya saja, drainasenya sudah dangkal akibat timbunan pasir di dalam drainase yang mengakibatkan air meluap ke jalan raya,” ujar Yanto salah satu pedagang kios di pertigaan Jalan Sosial, Sentani, Rabu (10/5/2023).
Yanto juga mengatakan, hal tersebut kerap terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 WP hingga malam pukul 19.30 WP. Kondisi ini sudah berjalan sejak sebulan terakhir dan belum ada perhatian pemerintah daerah.
“Pernah ada antrean kendaraan yang panjang, apalagi kalau bertepatan dengan banjir di depan Saga Supermarket, antrean bisa sampai di mata Jalan genyem,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Yustrice, salah satu pedagang noken yang setiap hari berdagang di pertigaan Jalan Sosial.
“Antrean kendaraan panjang, biasa juga kendaraan putar balik di pertigaan jalan ini, ketika banjir atau jalan raya penuh dengan air, sopir angkot dan sopir kendaraan pribadi selalu adu mulut,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi jalan seperti ini tidak hanya pada musim penghujan saja, setiap sore pasti ada genangan air di jalan raya.
“Pemerintah daerah seperti tidak peduli, padahal kejadiannya setiap hari dan tepat di waktu pegawai pulang kantor,” kata.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jayapura, Alpius Toam mengaku pihaknya dalam tahun anggaran 2023 ini akan melaksanakan perbaikan trotoar dan drainase di Kota Sentani.
“Untuk renovasi dan perbaikan trotoar hingga drainase sudah kami anggarkan dan dikerjakan dalam tahun ini. Fokus kita di bagian perkotaan lebih awal, kemudian akan berlanjut ke tempat fasilitas publik seperti pasar dan juga perumahan,” katanya. (*)