Jayapura, Jubi – Peran guru dipandang sebagai sosok strategis yang dapat menyajikan pola pembelajaran paling efektif untuk melahirkan generasi andal dan berdaya saing, salah satunya melalui sekolah penggerak.
“Sekolah penggerak adalah program nasional untuk merealisasi profil pelajar pancasila, yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, inovatif, kreatif, gotong royong, berjiwa nasional, dan berwawasan luas,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (10/5/2023).
Sekolah penggerak melahirkan guru penggerak untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan masa depan yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid.
“Guru penggerak disiapkan untuk mendidik siswa di masa kini, sehingga guru penggerak harus dibekali dengan kemampuan menguasai proses pembelajaran yang berpusat kepada siswa,” ujarnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura terus memfasilitasi guru penggerak melalui forum koordinasi guna mengawal program sekolah penggerak agar bisa berjalan lancar, karena guru penggerak berperan penting memajukan pendidikan di Kota Jayapura.
“Menjadi guru yang diharapkan dapat berdaya dan memberdayakan sesuai lima karakter, yaitu berjiwa nasionalis, berbakat kritis, pemelajar, profesional, dan berorientasi pada peserta didik,” ujarnya.
Sekolah penggerak di Kota Jayapura terbagi menjadi tiga angkatan, yaitu angkatan pertama 17 sekolah, angkatan kedua 16 sekolah, dan angkatan ketiga 12 sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA.
“Sekolah penggerak diharapkan tumpuannya kebutuhan peserta didik atau pendekatan diferensiasi sesuai dengan kemajuan peserta didik baik di bidang akademik maupun nonakademik,” ujarnya.
Abdul Majid menambahkan program guru penggerak didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning. (*)