Sentani, Jubi – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari Kabupaten Jayapura, Petronela Risamasu, mengatakan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) masih dalam daftar 10 penyakit yang dominan di Kabupaten Jayapura.
Selain ISPA, kata Petronela, malaria, TB, diare, serta sejumlah penyakit tidak menular lainnya seperti hipertensi, diabetes, dan cedera akibat kecelakaan lalu-lintas masih cukup tinggi dalam kunjungan pasien di RSUD Yowari.
“Jumlah kunjungan pasien di RSUD Yowari sudah sangat menurun dibanding tahun 2021 saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Pada tahun 2022 kemarin hanya sekitar 78.800 paseien,” jelas Petronela di Sentani, Selasa (21/2/2023).
Dikatakan, gangguan ISPA yang dominan akibat pola hidup dan konsumsi makanan yang tidak diatur dengan baik. Selain itu juga penyakit TB. Sementara penyakit malaria tidak begitu banyak yang terindikasi.
Dari jumlah kunjungan yang menurun ini, kata Risamasu, masyarakat diharapkan dapat mengatur pola makan dan olahraga yang teratur.
“Data kami menunjukkan bahwa masyarakat asli Kabupaten Jayapura justru yang sangat kurang menjadi pasien RSUD Yowari. Sekitar 70 persen pengunjung rumah sakit adalah warga di luar Kabupaten Jayapura. Sekitar 24 persen dari daerah pemekaran provinsi baru, 19,3 persen adalah warga Bumi Khena Mbai Umbai. Dari jumlah total tersebut, 70 persen orang asli Papua dan 23 persen pendatang,” jelasnya.
Menurutnya, usia pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut adalah 19 hingga 50 tahun, dan ini merupakan usia produktif.
“Memang dibutuhkan kajian yang mendalam, sebab-sebab, dan dampak yang terjadi di usia produktif ini,” kata Risamasu.
“Fasilitas pendukung lain dalam proses perawatan maupun rawat inap di rumah sakit ada BPJS dan KPS. Sekitar 30 persen pengguna BPJS dan 11 persen pengguna KPS. Tentunya dalam pelayanan, kita maksimalkan hal-hal yang menjadi keterbatasan kami saat berhadapan langsung dengan pasien,” imbuhnya.
Rumah sakit, lanjutnya, bukan satu-satunya atau segalanya untuk menjaga dan merawat kesehatan. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing, apakah rutin berolahraga, makan makanan yang sehat, perilaku yang sehat, serta memiliki waktu yang cukup untuk istirahat.
“Merawat dan menjaga kesehatan kita tidak mahal. Justru pada saat kita sakit dan untuk mengembalikan kondisi yang sehat itu yang sangat mahal. Harapan kami, masyarakat di Kabupaten Jayapura tetap sehat dan melaksanakan aktifitas dengan sebaik-baiknya, “ucapnya.
Sementara itu, Piet Hariyanto Soyan, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, mengatakan pihaknya belum mendapat informasi grafik seluruh pelayanan di RSUD Yowari.
“Setiap sidang anggaran, kita ngotot agar dana kesehatan masyarakat kita melalui operasional rumah sakit hingga puskesmas lebih diprioritaskan dalam anggaran belanja daerah. Sementara keluhan masyarakat soal pelayanan kesehatan setiap hari ada saja yang tidak sesuai dengan prosedur pelayanan yang harus diterima oleh masyarakat sebagai pasien di rumah sakit, ” ujarnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!