Jayapura, Jubi – Menjelang Natal pendapatan porter di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua tidak begitu banyak mengalami kenaikan. Para porter terlihat berlomba-lomba menawarkan jasa angkut kepada para penumpang yang hendak berangkat atau yang baru datang.
Sarifudin, salah seorang porter di Bandara Sentani yang ditemui Jubi pada Selasa (19/12/2023) mengatakan menjelang Natal tahun ini pendapatannya hanya meningkat sedikit.
“Sebelum Desember pendapatan saya menurun sekali, padahal sebelum ada troli pendapatan kami baik-baik saja, sedangkan Desember ini pendapatan saya lebih-lebih sedikit saja untuk bisa disetor dan untuk uang makan sehari-hari,” ujarnya.
Pengelola Bandara Sentani menyediakan troli untuk penumpang membawa barang mereka sehingga kebutuhan terhadap jasa porter menurun.
Kondisi pendapatan seperti ini, kata Sarifudin, sama dengan Desember tahun lalu. “Pendapatan kami meningkat itu hanya saat libur lebaran dan tahun baru,” katanya.
Dengan kondisi seperti itu, mau tidak mau ia harus berusaha mencari pelanggan dan menawarkan jasa angkut. “Kalau ada pelanggan tetap, kami bisa untung lebih,” katanya.
Sarifudin sudah bekerja sebagai porter di Bandara Sentani lebih 20 tahun. Sudah banyak kebijakan yang dibuat pengelola bandara yang ia rasakan. Porter, katanya, hanya menyesuaikan saja dan menaati aturan yang diberlakukan. “Untuk aturan troli yang diberlakukan pihak bandara juga turut mengurangi pendapatan kami para porter,” ujarnya.
Porter lainnya, Organes Patty menjelaskan porter di Bandara Sentani dikoordinir oleh dua perusahaan berbadan hukum CV, yaitu CV Velsia dan CV Pangkali. Kedua perusahaan melakukan kerja sama dengan Angkasa Pura. Setiap hari perusahaan mengkoordinir dan membagi tugas para porter yang dikelolanya. Dalam sehari seorang porter harus menyetor pendapatan ke CV yang mengkoordinirnya sebesar Rp400 ribu.
Terkait pendapatan, Organes Patty juga merasakan hal yang sama dengan Sarifudin, pada Desember ini pendapatannya hanya naik sedikit.
“Bulan lalu juga sama, apalagi waktu pandemi kami agak susah menawarkan jasa kepada para penumpang, mungkin waktu PON saja pendapatan kami sedikit meningkat,” ujarnya.
Sarifudin dan Organes Patty bekerja pada CV Velsia. Kedua perusahaan berbagi hari menugaskan porter mereka. Jika hari ini porter dari CV Velsia maka besoknya yang bertugas porter dari CV Pangkali. Ketika ditemui Jubi, Sarifudin dan Organes Patty sedang tidak bertugas hari itu.
“Untuk jumlah keseluruhan porter di Bandara Sentani ada 100 lebih dan untuk porter dari CV Velsia yang terdaftar resmi ada 30 orang,” kata Orgenes. (*)