Wamena, Jubi – Legalitas Jasa Konstruksi Papua atau LJKP Provinsi Papua Pegunungan secara resmi membuka Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja atau SKK Konstruksi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya pada Selasa (7/5/2024).
Ketua LJKP Papua Pegunungan Arif Lokobal melalui rilis pers yang diterima Jubi.id di Wamena pada Rabu (8/5/2024) malam mengatakan sebelumnya di wilayah Papua Pegunungan tidak ada Tempat Uji Kompetensi, tetapi dengan adanya tempat tersebut para kontraktor, khususnya Orang Asli Papua (OAP) yang ada di delapan kabupaten dan kota di kawasan Papua Pegunungan bisa mengikuti ujian di tempat itu.
“Bagi mereka mau urus SBU (Sertifikat Badan Usaha) dan beberapa dokumen penting lainnya bisa datang langsung ke kantor kami,” katanya.
Lokobal menjelaskan, kehadiran TUK di Wamena berawal dari perkenalannya dengan seseorang di Merauke melalui Facebook, tempat di mana pembuatan SBU. Setelah itu, mereka berkomunikasi aktif melalui telepon WhatsApp.
Setelah mendapatkan informasi positif, lanjut Lokobal, terkait dengan pembuatan SBU dan dokumen penting lainnya, pihaknya mulai rajin memposting tentang pembuatan SBU perusahaan kontraktor dan konsultan. Tidak lama, setelah satu bulan langsung mendapatkan user dan paspor dari P3SM pusat. P3SM (Pusat Pembinaan Pelatihan dan Sertifikasi Mandiri) adalah mitra dari Pusat Uji Kompetensi Indonesia.
“Setelah itu SBU-nya langsung saya urus sendiri. Jadi tidak melalui orang lain, tetapi kontraktor maupun konsultan saya urus sendiri, sekalian dengan yang mau buat SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) Konstruksi secara online, jenjang 7 dan 8,” kata Arif Lokobal.
Ia melanjutkan, setelah mendapatkan paspor dan user dari P3SM pusat, ia langsung mengikuti asesor di Jakarta. Saat ini ia menunggu aplikasi asesor dengan sertifikasi lima sub bidang, di antaranya bangunan gedung, bangunan jalan, bangunan jembatan, dan bangunan air. Ia menunggu sertifikasi RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi) jenjang 8.
“Puji Tuhan kami bersyukur, di daerah gunung ini belum ada TUK untuk SKK, tetapi setelah ini kami akan berjalan memberikan kemudahan kepada kami punya saudara-saudara, karena sekarang ini banyak penipuan biayanya sangat mahal dan itu terjadi penipuan terhadap kontraktor anak daerah,” ujarnya.
Menurutnya, setelah mendapatkan kepercayaan dari P3SM pusat, ia berkomitmen membantu kontraktor-kontraktor Orang Asli Papua, khususnya di wilayah delapan kabupaten di Papua Pegunungan.
Selanjutnya ia akan membuat surat ke Balai Jasa Konstruksi untuk kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum kabupaten yang ada di Papua Pegunungan. Tujuannya supaya ada sertifikasi untuk kontraktor Orang Asli Papua (OAP).
“Asesor kami anak daerah sendiri, jadi kami bisa sertifikasi ke kontraktor lokal. Kami bersyukur dan sementara waktu berjalan ini saya sudah uruskan SBU sekitar 20 kontraktor lebih dengan biaya yang cukup terjangkau,” ujarnya.
Lokobal mengungkapkan, setelah mengikuti pelatihan, pulang dari Jakarta, asesor langsung membuka kantor di Wamena untuk melayani seluruh kontraktor yang ada di 8 kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Kemudian untuk tenaga kerja memberdayakan anak-anak asli putra daerah di bidang Teknik Sipil dan Arsitek.
“Saya memberdayakan mereka di bidang admin dan proyek supaya kami bisa jual adik-adik sendiri siapa yang membutuhkan tenaga yang ada di perusahaan bisa pakai dari kami di sini,” ujarnya.
Ia berharap seluruh pengusaha lokal yang ada di 8 kabupaten dan Provinsi Papua Pegunungan bisa membuat SKK maupun SBU kontraktor dengan datang ke tempatnya dan bisa mempercayakan untuk memperdayakan anak asli Papua. (*)
Discussion about this post