Wamena, Jubi – Pejabat atau Pj. Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai, mengunjungi para korban yang terdampak musibah banjir dan longsor yang terjadi pada April 2024, di distrik Welesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Rabu (8/5/2024) sore.
Sebagaimana diberitakan Jubi pada April lalu, musibah banjir dan longsor itu telah mengakibatkan ratusan kebun ubi, singkong, sayur-mayur, Kladi dan puluhan tanaman buah merah rusak akibat tertimbun longsor dan banjir. Banjir itu juga telah meluluhlantakan 4 jembatan utama yang menjadi akses penghubung antar 2 desa yakni desa Apenas, desa Paikama serta dua distrik yakni distrik Walaik dan distrik nanggo Trikora. Selain itu 1 objek wisata yakni lembah senyum milik warga setempat rusak total.
Velix Wanggai turut merasa prihatin dan sedih atas musibah longsor dan banjir yang dialami oleh masyarakat dari distrik Welesi, distrik Walaik dan distrik Nango Trikora. “Saya dapat laporan dari warga bahwa 4 jembatan yang putus merupakan sebagai akses utama penghubung antar kampung dan antar distrik selain itu juga dulunya sebagai akses utama jalan penghubung antar Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Nduga,” katanya
Jalan ini, kata Velix Wanggai memiliki sejarah yang sangat panjang dan luar biasa karena dari dulu sampai sekarang masih digunakan. Karena itu ia berharap jembatan yang putus ini pemerintah harus segera perhatikan dan bangun kembali agar semua aktivitas warga bisa normal kembali.
” Kita akan anggarkan untuk bangun secara permanen terutama Jembatan kali Wasi ini,” ujarnya
Sementara itu kepala distrik Welesi Daniel Yelipele, mengapresiasi kehadiran pejabat Gubernur Papua Pegunungan, yang mana telah turun ke lokasi langsung untuk meninjau atau melihat langsung masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.
“Satu minggu lebih ini memang masyarakat saya jadi langganan musibah longsor dan banjir, karena hujan ini terjadi sejak awal April -sekarang masih hujan terus yang menyebabkan longsor dan banjir dari beberapa titik, sehingga ratusan kebun milik warga tertimbun longsor dan gagal panen. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah ,” katanya
Yelipele mengatakan sejak musibah itu, warganya tidak bisa ke kota bawa jualan. Bahkan anak sekolah juga tidak bisa ke sekolah, karena terputusnya 4 jembatan.
Discussion about this post