Sentani, Jubi – Jumlah arus mudik yang menggunakan jalur transportasi udara di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, terus meningkat setiap hari menjelang Idulfitri 1443 Hijriah.
Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka menjelaskan bahwa kenaikan arus mudik mulai terjadi sejak 22 Mei hingga 24 Mei 2022. Rata-rata penumpang pesawat mencapai 5.000 orang per hari.
Dikatakan, guna mendukung kelancaran arus mudik di Bandara Sentani, PT Angkasa Pura I telah membuka Posko Angkutan Udara Lebaran Tahun 2022 (1443 H) di Bandara Sentani, berdasarkan instruksi dari Kementerian Perhubungan Nomor 01 Tahun 2022 tentang Angkutan Lebaran Tahun 2022 (1443 H).
Posko ini berfungsi sejak 25 April hingga 10 Mei 2022 dengan melibatkan seluruh Stakeholder Bandara Sentani (TNI AU, Polsek KP3, Koramil, LPPNPI/Airnav, maskapai, ground handling, KKP).
“Puncak kenaikan jumlah arus penumpang mudik lebaran dipastikan pada 29 April nanti,” ujar Surya di depan Posko Terpadu Bandar Udara Sentani, Rabu (27/4/2022).
Menurutnya, kepadatan arus mudik lebaran saat ini berdampak pada jumlah penerbangan di Bandara Sentani, yang mencapai 151 penerbangan tiba dan berangkat dari seluruh maskapai penerbangan, dan 4.622 penumpang yang masuk dan keluar melalui Bandara Sentani.
Oleh sebab itu, diharapkannya setiap penumpang yang mudik melalui jalur udara ini, dapat mematuhi semua aturan yang ditetapkan termasuk protokol kesehatan.
“Puncak arus balik setelah lebaran dipastikan meningkat pada 8 Mei 2022,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek KP3 Bandar Udara Sentani, Iptu Ihaka Max Imoliana mengatakan, terkait Kamtibmas di kawasan Bandar Udara Sentani, sejak memasuki masa liburan atau mudik masih berjalan normal dan terkendali, tidak ada hal-hal yang menonjol atau mengganggu.
“Secara umum keamanan dan Kamtibmas di areal bandara masih aman dan terkendali, secara standar prosedur, masyarakat sudah banyak yang menyadari tentang protokol kesehatan, sehingga belum ada hal-hal yang menonjol dari pengguna jasa bandara, baik yang pergi maupun penumpang yang datang ke Sentani,” katanya.
Sementara itu, Murni Fitrah, salah satu penumpang yang akan mudik ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan sudah tiga tahun berada dalam masa pandemi Covid-19, tanpa mudik ke kampung halaman. Baru pada tahun ini, sebagian besar keluarganya kembali mengunjungi rumah orang tua di Makassar.
“Sentani sudah seperti rumah dan kampung halaman yang kedua, kali ini kami diberikan kesempatan untuk kembali ke kampung halaman orang tua, sekaligus merayakan Idulfitri bersama orang tua. Semua prosedur perjalanan seperti tiket, vaksinasi, dan sebagainya sudah kami penuhi dengan baik, dan kami dalam kondisi yang sehat dan bugar. Dua pekan kami di sana [Makassar], dan akan kembali lagi ke Sentani,” ujarnya. (*)
Discussion about this post