Jayapura, Jubi – Dinas Perhubungan atau Dishub Provinsi Papua khawatir permintaan bahan bakar minyak atau BBM akan melonjak saat Natal dan Tahun, hingga menimbulkan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU. Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, David Telenggen di Kota Jayapura, Minggu (11/12/2022).
Telenggen menyatakan antrean kendaraan yang setiap hari terlihat di sejumlah SPBU di Kota Jayapura akan semakin panjang saat Natal dan Tahun Baru, karena kebutuhan warga untuk berkendara bertambah. Ia bahkan khawatir akan terjadi gejolak karena lonjakan kebutuhan BBM saat Natal dan Tahun Baru.
“Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, kami mengantisipasi [lonjakan permintaan] BBM. Kemungkinan akan menjadi gejolak,” kata Telenggen.
Ia menyatakan kemungkinan terjadinya lonjakan kebutuhan bahan bakar minyak di Papua sudah pernah dirapatkan bersama Pertamina dan instansi terkait lainnya. Telenggen menjelaskan bahwa Pertamina telah memastikan dari sisi kuota peredaran BBM di Provinsi Papua, tidak ada masalah. Pertama menduga antrean kendaraan di SPBU terjadi karena ada oknum yang bermain.
“Contoh, mungkin ada kendaraan yang antre untuk kepentingan lain, seperti menjual eceran. Terkait itu, kami sudah minta Pertamina untuk berkomunikasi kepada SPBU. Namun, soal pemasaran ternyata menjadi ranah pengelola. Artinya Pertamina tidak bisa menekan terlalu jauh,” ujar Telenggen.
Ia menyatakan dalam waktu dekat Dinas Perhubungan Papua akan menggelar rapat dengan sejumlah instansi terkait untuk membicarakan kemungkinan lonjakan permintaan bahan bakar minyak saat Natal dan Tahun Baru. Rapat itu akan mempersiapkan langkah untuk menangani lonjakan permintaan BBM.
“Soal [lonjakan kebutuhan] BBM, kemungkinan akan terjadi masalah saat hari raya. Makanya kami akan rapatkan untuk mencari solusi terbaik,” katanya. (*)