Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo mengatakan pihaknya secara rutin mengampanyekan konsumsi pangan lokal kepada warganya. Kampanye konsumsi pangan lokal itu dilakukan dengan menyosialisasikan kandungan gizi berbagai bahan pangan lokal seperti sagu, singkong, keladi, dan ubi jalar.
“Itu sudah kami lakukan. Ke depan, kami terus kembangkan kampanye konsumsi tingkat keluarga [dengan menggunakan bahan pangan lokal] sebagai menu utama setiap hari. [Itu akan] mewujudkan kemandirian pangan,” ujar Jean Rollo di Kota Jayapura, Sabtu (10/12/2022).
Selain bisa dikonsumsi secara langsung, bahan pangan lokal seperti singkong, keladi, ubi jalar, dan sagu bisa diolah menjadi beragam santapan seperti kue dan tepung. “Mari kita mengonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang, dan aman, dengan memanfaatkan pangan lokal hasil bumi sendiri,” ujarnya.
Statistik konsumsi beras di Kota Jayapura mencapai 120 kilogram per orang per tahun. Sedangkan konsumsi pangan lokal seperti sagu, singkong, dan keladi di ibu kota Provinsi Papua itu masih sangat minim, hanya berkisar 25 persen dari total konsumsi pangan per tahun.
“Dengan meningkatkan konsumsi pangan lokal, dapat meningkatkan pendapatan [sesama warga Kota Jayapura], sekaligus [mendorong] pertumbuhan perekonomian putra-putri asli daerah, khususnya yang bergelut di bidang pertanian,” ujar Rollo.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengajak warga untuk mengkonsumsi makanan tradisional berbahan sagu, singkong, ubi, dan keladi. “Mengkonsumsi pangan lokal juga merupakan salah satu bentuk melestarikan kekayaan asli Papua,” ujarnya.
Dengan mengkonsumsi pangan lokal, warga Kota Jayapura bisa berperan dalam upaya mendorong ketahanan pangan, dengan mengurangi ketergantungan kepada beras. “Panganan lokal di kota sangat berlimpah, namun pemanfaatannya masih kurang. Sebagian besar [warga] masih mengandalkan beras. Padahal [bahan] pangan lokal memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh,” ujarnya.
Pekey juga menekankan bahwa mengonsumsi makanan berbahan pangan lokal dapat meningkatkan produksi pangan non beras, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan pedagang pangan lokal. “Kalau bisa, dalam setiap rapat, pertemuan maupun acara-acara, khususnya di lingkup Pemerintah Kota Jayapura, harus ada menu pangan lokal,” jelasnya. (*)