Sentani, Jubi – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura menyiapkan “Kader Malaria” di setiap kampung, yang bertugas melakukan pengawasan serta pelayanan pengobatan, terhadap masyarakat yang terdampak penyakit malaria.
Kepala Dinkes Kabupaten Jayapura, Kharul Lie mengatakan pihaknya telah melatih 200 Kader Malaria yang tersebar di 100 kampung. Pelatihan lanjutan masih berlangsung, untuk 29 kampung yang belum mengirimkan masing-masing perwakilan 2 orang, yang akan menjadi Kader Malaria.
“Pada 2028, target kita untuk eliminasi malaria baik Papua maupun Papua Barat. Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan adalah dengan melatih Kader Malaria, dan sosialisasi kepada masyarakat. Karena untuk menuntaskan malaria, tidak hanya Dinkes saja, tetapi semua pihak turut dilibatkan,” ujar Khairul di Genyem Kota, Distrik Nimboran, Selasa (26/4/2022).
Dikatakan, Kabupaten Jayapura saat ini berada pada posisi keenam untuk angka malaria tertinggi di Papua, dengan angka 197/1.000 per mil termasuk cukup besar, maka upaya yang dilakukan hingga 2028 harus mencapai 1/1.000 per mil.
Menurutnya, kader yang telah dilatih ini akan dibekali dengan fasilitas pendukung seperti rompi malaria, obat, alat periksa malaria, serta sistem pencatatan yang nanti digunakan secara online maupun offline di setiap kampung.
Selain itu, ada dukungan lembaga-lembaga dari luar terkait program kerja eliminasi malaria di Kabupaten Jayapura, di antaranya dari Global Fun (GF), UNESCO, WHO, dan UNICEF sehingga proses kerja yang akan berjalan akan sangat terbantu.
“Ada semacam insentif yang diberikan setiap bulan kepada para kader atas kerja dan laporan mereka, selain dukungan dana dari luar, kita juga berharap ada dukungan yang sama dari pemerintah kampung terhadap kinerja para kader malaria,” jelasnya.
Menurutnya, dari 19 distrik di Kabupaten Jayapura ada 2 yang sudah tereliminasi malaria yakni Distrik Ravenirara dan Distrik Ebungfa dengan nilai 1/100, sementara 17 distrik lainnya rata-rata masih berada pada angka 20-30/100.
“Sistem kerja yang dilakukan adalah dengan mencari pasien dan langsung melakukan pengobatan, sama halnya seperti awal-awal penanganan Covid-19,” ucapnya.
Secara terpisah, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw berharap agar ada dukungan dari seluruh masyarakat, terhadap apa yang dikerjakan oleh Dinkes Kabupaten Jayapura.
“Menghadapi masyarakat atau orang per orang ini sangat susah, karena yang dibutuhkan adalah kejujuran dari setiap individu yang terserang penyakit atau sedang dalam kondisi sakit. Awal-awal menangani pasien Covid juga seperti itu, tetapi petugas kita punya pengalaman tersendiri, kita berharap semua masyarakat memberikan dukungan penuh kepada petugas dan juga Kader Malaria,” ucapnya. (*)
Discussion about this post