Sentani, Jubi – Trigana Air, salah satu maskapai yang setia melayani penerbangan penumpang dan barang di Papua, tetap eksis hingga kini. Saat ini, rata-rata per hari Trigana melayani 180 ton pengiriman kargo tujuan Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan.
“Biasaya dalam kondisi normal, kami bisa menerbangkan 225 ton [barang] per hari,” kata Ade Hermanto Kadi, Cargo Manager Trigana Air Jayapura di Sentani pada Selasa (19/9/2023).
Hermanto Kadi mengatakan, pihaknya tiap hari menerima kargo rata-rata 200 ton. Sedangkan untuk penerbangannya sekitar 170-180 ton atau setara 180 ribu kilogram barang per hari yang dikirim ke Wamena, ibu kota Jayawijaya terkecuali pada Minggu.
“Setiap Senin sampai Sabtu, kalau hari Minggu itu banyak orang libur, sehingga penerimaan [barang] kami minim. Tapi, selisih harian [dari] Senin sampai Sabtu itu kami maksimalkan diterbangkan di hari Minggu,” katanya.
Hermanto Kadi memerinci pengiriman kargo Trigana melayani sejumlah rute dari Sentani ke Wamena, Sentani ke Oksibil (Pegunungan Bintang), Sentani ke Dekai (Yahukimo), Sentani – Tanah Merah (Boven Digoel), dan juga Sentani – Timika.
“Penerbangan hari Minggu hanya tujuan Wamena, yang lainnya pada Senin sampai Sabtu,” ujarnya.
Hermanto Kadi menyatakan pihaknya sudah melayani kembali kargo tujuan Dekai, Yahukimo yang terlayani pada Selasa dan Jumat. Jadwal ke Dekai hanya dua hari dalam sepekan, sebab karena barang yang dikirim tidak ada atau pengiriman terbatas. “Kami pengennya tiap hari, tapi barang yang dikirim tidak ada,” ujarnya.
Ia menambahkan pengangkutan barang tujuan Tanah Merah, tidak menggunakan pesawat khusus kargo, melainkan nebeng di pesawat penumpang reguler. Sekali terbang ke ibu kota Boven Digoel itu, memuat sekitar 300-400 kilo.
Hermanto Kadi menerangkan, operasional kargo mampu memuat barang hingga 225 ton, hal itu dipicu izin 5 kali penerbangan (flight) ke Wamena yang peroleh Trigana dari Kementerian Perhubungan. Namun, hal itu hanya berlaku sebelum harga avtur naik. Mensiasati kenaikkan harga avtur, pihaknya mengurangi jumlah penerbangan. Pihaknya sadar untuk tidak menaikkan biaya kargo, sebab akan mempengaruhi konsumen yang ingin memakai jasa kargo Trigana.
“Untuk menekan biaya avtur tersebut kita membatasi penerbangan,” ujarnya sembari menambahkan .
“Kalau menurun pengiriman bukan, tapi kami bertahan, dan membatasinya karena itu tadi, mensiasati harga avtur yang mahal,” katanya.
Kargo Trigana melayani beranekaragam kebutuhan dari dokumen, barang kebutuhan pokok hingga kendaraan, baik roda dua dan roda empat. Kebutuhan bahan pokok (bapok) yang paling sering dan penting. Seperti beras raskin kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). “Minimal perharinya tuh ada 1 flight (penerbangan) khusus beras,” katanya.
Selain itu pengiriman bahan bakar minyak (BBM) ke Wamena biasanya melayani empat flight, kerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku. Trigana Air juga menjalin kerjasama dengan PLN maupun pemerintah dan individu.
Dalam memobilisasi kebutuhan kargo di Papua, Trigana Air mengoperasikan tiga armada pesawat jenis boeing 737-300 dengan kapasitas muat masing-masing 15 ton. Sedangkan untuk tipe pesawat ATR dengan kapasitas muat 8 ton. Keduanya per flight (sekali terbang). Sementara di luar Papua mengoperasikan empat pesawat boeing 737-300
Pelayanan kargo Trigana di luar Papua pangkalan utamanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sejumlah rute kargo flght diantaranya Jakarta – Manado, Jakarta – Makassar, dan Jakarta – Balikpapan.
“Untuk pengiriman ke sini [Jakarta – Jayapura] kadang ada, tapi bergantung permintaan, bisa sebulan 3 kali. Bisa juga dalam sebulan tidak ada,” ujarnya
“Biasanya kayak ditelfon, ada nih kargo sekian, titip ya, dari para konsumen?,” ujarnya menirukan pesanan kargo via telepon dari Jakarta. (*)