Dunia  

Uni Eropa sanksi Grup Wagner karena pelanggaran HAM di Afrika

Afrika
Ylva Johansson, Komisaris Uni Eropa untuk Urusan Dalam Negeri, menghadiri konferensi pers di Stockholm, Swedia, 26 Januari 2023. (ANTARA/Henrik Montgomery/TT via REUTERS/as)

Kigali, Rwanda, Jubi – Uni Eropa pada Sabtu (25/2/2023) mengumumkan sanksi tambahan terhadap individu-individu dalam tentara bayaran Rusia, Wagner Group, atas pelanggaran HAM di tiga negara di Afrika.

Menurut Dewan Eropa, delapan individu dan tujuh entitas yang terkait dengan kelompok tersebut ditambahkan dalam daftar sanksi Uni Eropa untuk pembekuan aset dan larangan perjalanan di Republik Afrika Tengah, Mali dan Sudan.

Wagner Group yang telah lama menjadi isu yang mengkhawatirkan di Afrika Barat sudah dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa pada 2021.

Sanksi tambahan itu dijatuhkan karena alasan dimensi internasional dan tingkat kejahatan kegiatan kelompok tersebut, serta dampak yang dapat mengganggu stabilitas negara-negara yang menjadi tempat operasi kelompok itu.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan aktivitas Wagner tidak hanya menjadi ancaman untuk orang-orang di beberapa negara tempat mereka beroperasi, tetapi juga Uni Eropa.

“Mereka mengancam perdamaian dan keamanan internasional karena mereka tidak beroperasi dalam kerangka hukum apa pun. Uni Eropa bertekad untuk terus mengambil tindakan nyata terhadap pelanggaran hukum internasional,” kata Borrell.

Mereka yang dijatuhi sanksi Uni Eropa adalah mereka yang beraktivitas di Republik Afrika Tengah, Sudan dan Mali.

Uni Eropa menyatakan pimpinan pasukan Wagner terlibat dalam kekerasan dan berbagai pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan tanpa proses hukum.

Individu-individu yang dijatuhi sanksi di Republik Afrika Tengah adalah para petinggi Wagner, termasuk penasihat keamanan presiden Faustin Archange Touadera dan juru bicara kelompok di negara tersebut.

Sanksi tersebut juga mencakup perusahaan-perusahaan emas dan berlian yang terkait dengan Wagner di Republik Afrika Tengah dan Sudan karena perannya dalam perdagangan emas dan berlian ilegal yang dijarah secara paksa dari pedagang lokal.

Sementara itu di Ukraina, sanksi Uni Eropa menargetkan dua komandan pasukan Grup Wagner yang secara aktif terlibat dalam perebutan kota Soledar pada Januari.

Uni Eropa juga melarang warga negara dan perusahaan Uni Eropa mendanai individu dan entitas yang masuk daftar sanksi.

Sanksi terbaru Uni Eropa kepada Rusia

Uni Eropa pada Sabtu mengumumkan rincian paket sanksi kesepuluh terhadap Rusia akibat perang di Ukraina.

Afrika
Bendera Uni Eropa terlihat di luar Komisi Eropa di Brussel, Belgia, 6 Januari 2023. – ANTARA/Xinhua/Zheng Huansong

Paling sedikit 87 orang dan 34 entitas ditambahkan ke dalam daftar sanksi Uni Eropa kepada Rusia.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengungkapkan bahwa mereka yang dikenai sanksi adalah yang berperan dalam melanjutkan perang di Ukraina.

“Termasuk mereka yang bertanggung jawab atas kegiatan militer, membuat keputusan politik, yang mencemari ruang publik dengan informasi palsu dan narasi jahat, memperbesar perang militer dengan perang informasi,” kata Borrell.

Uni Eropa juga menjatuhkan sanksi kepada mereka yang terlibat dalam deportasi tidak manusiawi dan adopsi paksa anak-anak Ukraina ke wilayah Rusia, serta mereka yang bertanggung jawab atas pengembangan pesawat nirawak yang menyasar warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina.

Borrell menegaskan kembali bahwa organisasinya akan terus mendukung Ukraina dan meningkatkan tekanan kepada Rusia selama diperlukan.

“Empat orang Iran yang terlibat dalam perluasan dan pasokan pesawat tak berawak yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina juga dikenai sanksi,” kata Borrell.

Negara-negara anggota Uni Eropa kembali menjatuhkan sanksi kepada Rusia, termasuk larangan baru terkait perdagangan dan pengawasan ekspor untuk produk-produk dan teknologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer dan sipil di Rusia.

Rangkaian sanksi baru ini juga diterapkan kepada negara-negara dan entitas yang menyediakan drone kepada Rusia. (*)

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250