Sidney, Jubi – Surat kabar harian Age, melaporkan berita yang menyebut Presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr berada di Australia. Laporan Antara dikutip dari Reuters menyebutkan, informasi itu memicu protes di jalan-jalan Kota Melbourne, Selasa, (175/2022).
Para pemrotes berkumpul di luar sebuah tempat di pusat Kota Melbourne. Mereka mengaku yakin Marcos melakukan kunjungan pribadi ke Australia.
Kedutaan besar Filipina di Australia tidak membalas permintaan Reuters untuk berkomentar. Seorang juru bicara Marcos di Manila juga tidak menjawab pertanyaan Reuters tetapi akan menggelar jumpa pers.
Ferdinand adalah putera diktator Ferdinand Marcos, yang digulingkan rakyat Filipina dan meninggal dalam pengasingan di Hawaii pada 1989. Kembalinya dinasti politik Marcos telah membuat negara itu terpecah.
Di bawah kediktatoran Marcos, keluarga dan para kroninya mengumpulkan uang haram sekitar 10 miliar dolar AS (Rp146,41 triliun), menurut temuan komisi pemerintah. Puluhan ribu orang yang diduga pemberontak komunis dan lawan politiknya dipenjara, dipukuli, atau dibunuh.
Menurut laporan harian Age, juru bicara pemerintah Australia membenarkan bahwa pemerintah Filipina telah mengabarkan mereka soal kunjungan pribadi Marcos Jr. (*)
Discussion about this post