Manokwari, Jubi – Sepanjang tahun 2023, PT. Jasa Raharja membayarkan santunan kecelakaan lalu lintas di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya sebesar Rp. 12.029.645.842 kepada para penerima santunan di Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Hal itu diungkapkan Kepala Jasa Raharja Perwakilan Manokwari Arvian Yudhawan, saat ditemui di Manokwari, Sabtu (20/1/2024).
Arvian merincikan jumlah santunan tersebut diberikan berdasarkan sifat cedera dimana korban meninggal dunia (MD) sebesar Rp. 3.846.000.000 dengan total korban sebanyak 74 orang. Kemudian santunan korban luka-luka (LL) sebesar Rp.8.183.645.842 dengan total korban sebanyak 626 orang.
Berbeda dengan tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 7.878.877.066 dengan rincian santunan korban MD sebesar Rp 4.196.000.000 (79 korban) dan santunan LL sebesar Rp 3.682.877.066 (328 korban).
“Jumlah pembayaran santunan korban kecelakaan lalu lintas di tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebesar tujuh milyar,” tuturnya.
Lanjut, Arvian Yudhawan mengatakan dari angka yang disebutkan terdapat peningkatan pembayaran santunan sebesar 52,68 persen overall.
Kemudian terjadi penurunan fatalitas cedera, korban meninggal dunia sebesar 6,33 persen tetapi korban luka-luka meningkat 90,85 persen.
Berdasarkan data yang dirangkum Jasa Raharja Manokwari mencatat, angka kecelakaan lalu lintas terbanyak di wilayah kepala burung ini ada pada rentang usia produktif (16-24 tahun) dengan total 258 korban dimana 22 diantaranya meninggal dunia. Kemudian disusul kelompok milenial (25-40 tahun) dengan total 212 korban, 24 diantaranya meninggal dunia. Selanjutnya kelompok gen X dan baby boomers (41-64 tahun) sebanyak 123 korban, 17 diantaranya meninggal dunia.
” Saat ini laka terbanyak memang dari usia produktif atau generasi Z. Hal ini dikarenakan berbagai faktor seperti berkendara dalam keadaan mabuk, berkendara sambil bermain gadget, kecepatan kendaraan yang melebihi batas aturan serta tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman,” terang Arvian.
Khusus di wilayah ibukota Papua Barat, Arvian menyebut terdapat beberapa lokasi rawan kecelakaan (black spot) berdasarkan geolokasi kasus kecelakaan sepanjang 2023 yakni Jalan Yos Sudarso, Jalan S. Condronegoro, Jalan Gunung Salju Amban, dan Jalan Manokwari – Maruni (Pantai Dosa).
“Dari lokasi black spot atau yang sering terjadi kecelakaan tersebut terdapat 22 korban, 4 di antaranya meninggal dunia dan 18 orang luka-luka,” ujarnya.
Disinggung terkait upaya pencegahan dan penurunan angka kecelakaan lalu lintas, Arvian mengatakan upaya bersama terus dilakukan oleh Jasa Raharja dan juga instansi terkait lainnya, terutama melakukan sosialisasi di kalangan masyarakat dan juga pelajar.
“Kami ada Forum Lalu Lintas terdiri dari Satlantas, Jasa raharja, Dishub dan PU yang membahas terkait upaya menurunkan angka laka lantas termasuk upaya pemberian rambu dan himbauan di lokasi black spot tersebut,” imbuh Arvian.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Manokwari, mengimbau agar masyarakat dalam berkendara selalu berhati-hati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak berkendara dalam pengaruh alkohol, berkendara dengan menggunakan helm, tidak bermain gadget, tidak berkendara melebihi batas aturan serta membayar pajak kendaraan bermotor. (*)
Discussion about this post