Manokwari,Jubi-Warga rela antre di depan pasar daging Wosi Manokwari pada H-1 menjelang Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, Selasa (9/4/2024). Warga mulai berdatangan sejak pukul 05.30 WIT demi untuk membeli daging sapi.
Nur (35) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) mengaku datang bersama suaminya membeli daging untuk lebaran 1 Syawal 1445 Hijriah. “Sudah sejak pukul 5.30 pagi sudah datang, kelihatan antrean lumayan juga,” kata Nur, IRT yang ditemui usai membeli daging.
Dia mengaku meski membeli dengan harga Rp160 ribu per kilogram, baginya tidak masalah asalkan dapat daging untuk lebaran.
Selain antrean warga di depan pasar daging, pemandangan berbebeda juga terlihat di pasar sayur Wosi Manokwari. Meski kondisi becek di dalam kawasan pasar itu, namun tak menyurutkan warga dan pedagang untuk berbelanja.
Sejumlah pedagang sayur-mayur terpaksa membuka lapak di jalan masuk pasar, meski berbarengan dengan becek. Ironisnya kebanyakan dari pedagang sayur mayur merupakan mama Papua yang membawa hasil kebun seperti sayur, daun pisang, anyaman ketupat, dan buah-buahan.
Di pasar sayur, sejumlah bahan pokok menunjukan harga yang stabil, seperti daging ayam yang dijual Rp35 ribu per ekor, kemudian telur ayam yang didatangkan dari Surabaya dijual dengan harga Rp70 per rak
“Harga telur Rp70 ribu per rak, harga ini masih bertahan sejak awal Ramadan,” kata Baharudin, pedagang telur di Pasar Wosi.
Telur itu, katanya, didatangkan dari Surabaya. Meski demikian, ia mengaku harga telur dari Surabaya berbeda dengan harga telur lokal. “Beda harga dengan telur lokal, tetapi telur lokal di dalam pasar ini jarang ada,” katanya.
Sementara harga satu kilogram cabe kritik di Pasar Wosi Rp70 ribu, sedangkan tomat dijual per kilogram Rp15 ribu.(*)
Discussion about this post