Manokwari, Jubi – Keluarga Korban penembakan di kawasan hutan Kampung Mandopi, Distrik Manokwari Utara mendatangi Mapolres Manokwari, Papua Barat, Kamis, (1/12/2022), pasca-peristiwa penembakan pada Rabu (23/11/2022) lalu.
Keluarga korban bertujuan menanyakan perkembangan penanganan peristiwa penembakan oleh kepolisian.
“Tujuan kami bertemu Kapolres untuk menanyakan perkembangan pengejaran pelaku penembakan terhadap Imam mesjid yang juga orang tua kami yang jadi korban penembakan di kampung Mandopi,” kata Laneto, Tokoh Masyarakat Buton di Borobudur, Kamis (1/12/2022).
Menurut Laneto, keluarga korban sangat berharap Kepolisian dapat mengungkap para pelaku sehingga tidak terjadi insiden serupa kepada orang lain di kemudian hari.
“Kami berharap Polisi melalui bapak Kapolres dapat segera mengungkap pelaku, Agar tidak ada lagi korban seperti orang tua kami,” katanya.
Sebelum menemui Kapolres, Laneto mengaku Bupati Manokwari Hermus Indou langsung ke rumah duka keluarga korban.
“Tadi pak Bupati sekitar jam 11.00 WP, datang ke rumah untuk menyampaikan dukungan serta duka cita kepada keluarga atas insiden kemarin,” tuturnya.
Kehadiran orang nomor satu di Manokwari kata Laneto, memberi dukungan moril kepada keluarga sekaligus mendukung upaya pengungkapan pelaku.
“Pak bupati juga menyampaikan dukungan agar pelaku segera ditangkap, beliau juga memberi santunan kepada keluarga atas meninggalnya orang tua kami,” ucapnya.
Istri korban mengalami trauma
Nurmila, istri korban hingga saat ini masih mengalami trauma atas insiden yang merenggut nyawa suaminya Muhammad Ralas.
“Iya, ibu atau istri korban hingga saat ini mengalami trauma. Sebenarnya, iya dijadwalkan akan dimintai keterangan oleh penyidik tetapi kondisinya saat ini belum memungkinkan,” kata Laneto.
Selain Laneto, turut hadir sejumlah tokoh masyarakat Buton yang tinggal di Kompleks Borobudur. Para tokoh itu ditemui usai keluar dari ruangan Kapolres.
Kapolres Manokwari AKBP Parisian Herman Gultom mengaku menerima keluarga korban di ruangannya. Kehadiran keluarga korban tersebut memberikan dukungan sekaligus menanyakan perkembangan.
“Kasus penembakan ini tadi kami sampaikan kepada keluarga bahwa masih berproses, anggota di lapangan masih terus bekerja,” kata Kapolres.
AKBP Parisian Herman Gultom juga menyebutkam, bahwa masih dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terutama mendapatkan keterangan dari pihak keluarga.
“Memang ada beberapa hambatan dalam pemeriksaan saksi, terutama saksi dari pihak keluarga yang saat ini masih berduka,” ucap Kapolres.
Muhamad Ralas (50) meninggal dunia dalam peristiwa penembakan oleh orang tak dikenal – OTK pada Rabu (23/11/2022) pagi. Ralas merupakan operator sensor yang keseharian juga dipercaya menjadi Imam mesjid di Kompleks Borobudur Distrik Manokwari Barat Kelurahan Padarni, Manokwari. (*)