Jayapura, Jubi – Selama 16 tahun pemerintahan Perdana Menteri Fiji, Josaia Voreqe “Frank” Bainimarama, ada dugaan pengeluaran yang berlebihan di Departemen Informasi melalui pembayaran ke Qorvis, Vatis, Fiji Broadcasting Corporation(FBS), dan Fiji Sun.
Mengutip https://www.fijivillage.com/news/Investigation-has-started-into-what-appears-to-be-excessive-spending-in-the-Dept-of-Information-through-payments-to-Qorvis-Vatis-FBC-and-Fiji-Sun yang menyebutkan bahwa Perdana Menteri Sitiveni Rabuka telah menyatakan bahwa mereka telah memulai penyelidikan atas pengeluaran berlebihan di Departemen Penerangan.
“Kami telah memulai penyelidikan atas apa yang tampak sebagai pengeluaran berlebihan di Departemen Informasi, melalui pembayaran ke perusahaan urusan publik Qorvis, perusahaan komunikasi lokal Vatis, Fijian Broadcasting Corporation (FBC), dan surat kabar Fiji Sun,” katanya dalam akun twitter Sitiveni Rabuka @slrabuka.
Pembayaran kepada perusahaan hubungan masyarakat asing Qorvis, perusahaan lokal Vatis, dan FBC dan Fiji Sun menjadi sorotan.
PM Fiji tersebut menegaskan pemerintah telah menghentikan layanan Qorvis dan Vatis. Ia juga menyebut Fiji Broadcasting Corporation dan Fiji Sun Newspaper dalam daftar perusahaan yang diinvestigasi.
“Kami mengirimkan pertanyaan kepada CEO FBC, Riyaz Sayed-Khaiyum. Kami dirujuk ke Ketua Dewan FBC, Sashi Singh,” katanya.
Singh mengatakan Dewan FBC mengakui keputusan Perdana Menteri untuk melakukan investigasi terhadap operasi FBC.
Dia mengatakan Dewan akan memberikan semua informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan penyelidikan.
Sementara itu redaksi dari fijivillage News juga berusaha mendapatkan Direktur Vatis, Arnold Chanel. Namun hingga berita ini dipublish belum mendapatkan tanggapan soal rencana investigasi dari pemerintahan Rabuka. (*)