Jayapura, Jubi – Sejumlah pemuda di Kabupaten Biak Numfor memperingati Hari Hak Asasi Manusia atau Hari HAM Sedunia pada Sabtu (10/12/2022) dengan menggelar pentas seni. Pentas seni itu dijadikan refleksi untuk menyadarkan masyarakat adat menjaga nilai-nilai budaya dan hak atas tanah.
Pentas seni di gelar di Kantor Dewan Adat Biak sejak pukul 15.00 WP hingga sekitar pukul 22.00 WP. Selama tujuh jam itu, para pemuda menggelar pentas seni dengan membaca puisi dan menyanyikan lagu-lagu Mambesak, kelompok musik legendaris besutan mendiang Arnold Ap.
“Kegiatan kami hanya membaca puisi dan menyanyikan nyanyian daerah Mambesak,” kata koordinator kegiatan itu, Izah Awom kepada Jubi pada Sabtu (10/12/2022) malam.
Awom menyatakan momentum Hari HAM Sedunia mengingatkan seluruh rakyat di dunia, khususnya masyarakat adat di Biak untuk sadar dan mengenal diri sebagai rakyat yang memiliki hak hidup di atas tanah leluhur ini. Melalui puisi dan nyanyian, pemuda Biak kembali menyadarkan masyarakat adat agar menjaga nilai-nilai budaya dan hak tanah adat.
“Memperingati Hari HAM Sedunia, [kami] dengan tegas mengingatkan kepada seluruh masyarakat adat Biak agar jaga tanah adat, hutan adat dan tradisi budaya Biak. Budaya, adat, tanah, hutan adalah jati diri kita,” ujarnya.
Awom menyatakan kondisi Tanah Papua saat ini memprihatinkan, di mana tanah di rampas, hutan di tebang, bahkan ada korban jiwa demi mempertahankan semua itu. Melalui pentas seni, pemuda Biak menyampaikan kepada seluruh elemen masyarakat adat Biak agar jangan menjual tanah maupun hutan adat.
“Jual tanah tanpa izin masyarakat adat, tebang hutan tanpa izin masyarakat adat, itu juga pelanggaran HAM. Tanah Papua ini ibarat seorang ibu yg mengandung dan melahirkan kita, dan menjaga, melindungi kita. Maka mari kita jaga tanah dan hutan adat kami,” katanya. (*)