Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan pihaknya terus bersinergi dengan stakeholder mempercepat dalam penuntasan masalah stunting.
“Dengan memperkuat sinergitas dalam penanganan stunting maka target nasional 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Antari kepada Jubi di Jayapura, Jumat (30/6/2023).
Pemerintah Kota Jayapura saat ini tengah serius menangani masalah stunting, dalam rangka mendukung program pemerintah Indonesia agar anak-anak sehat dan cerdas.
“Hal ini diwujudkan dengan program-program yang dialkukan oleh Pemkot Jayapura guna menurunkan angka stunting, seperti melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dalam intervensi gizi terintegrasi,” ujarnya.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang sebenarnya dapat dicegah. Kondisi ini berkaitan dengan kekurangan gizi yang telah dialami sejak masih dalam kandungan, dan terlihat ketika anak sudah berusia dua tahun atau identik memiliki tubuh pendek dibandingkan teman-teman seusianya.
“Program yang kami lakukan adalah rutin memenuhi kebutuhan gizi saat hamil melalui posyandu, memantau tumbuh kembang anak, menjaga kebersihan lingkungan, pemberian makanan sehat dan bergizi, dan sosialiasi serta edukasi,” ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Jayapura menyampaikan angka stunting 20,6 persen atau 16.000 anak terdeteksi pada 2020. “Sekarang kami bersinergi dengan Polresta dengan pelayanan Keladi Sagu. Ini kami turun ada posyandunya, ada pengobatannya, dan ada germasnya,” ujarnya.
Antari berharap dengan memperkuat sinergitas dapat melakukan pelayanan di wilayah Kota Jayapura secara teratur dan berkelanjutan, sehingga penuntasan stunting benar-benar terwujud.
“Saya berharap dukungan masyarakat terutama ibu hamil agar menjaga kesehatannya, memenuhi asupan gizi untuk dirinya dan anaknya sehingga anak lahir dengan sehat, selamat, serta menjadi generasi berguna bagi bangsa,” katanya. (*)