Jayapura, Jubi – Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise berpesan khususnya untuk laki-laki berhenti melakukan kekerasan terhadap perempuan. Hal itu dikatakannya saat menjadi pembicara Talkshow Youth Summit Future Leader Forum atau FLS 2024 di Papua Youth Creative Hub atau PYCH,di Jalan Poros, Wahno, Kec. Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/3/2024).
“Stop pukul perempuan. Perempuan itu melahirkan generasi penerus bangsa. Jadi, selamatkan perempuan, maka kita menyelamatkan pemimpin-pemimpin bangsa masa depan,” ujarnya.
Profesor dan Akademi Universitas Cenderawasih itu mengatakan kasus kekerasan pada perempuan tertinggi itu di Papua tidak sebanding dengan jumlah penduduknya.
“Padahal, jumlah penduduknya itu sedikit, tapi tertinggi kasus kekerasan,” ungkapnya.
Cinta Laura Kiehl selaku pembicara dalam gelar wicara itu menambahkan bahwa kekerasan bukan hanya terjadi pada perempuan saja, tetapi laki-laki juga bisa menjadi korban. Melihat respons peserta, Cinta mengatakan, “jangan ketawa, it’s not funny.”
Berbicara kesetaraan gender, kata Cinta, itu berlaku untuk perempuan dan laki-laki.
“Segala hak yang dimiliki perempuan dan laki-laki itu sama,” katanya.
Ia membenarkan jika laki-laki secara fisik lebih kuat dari perempuan, tetapi laki-laki juga bisa mengalami kekerasan.
“Media memberikan faktanya memang ada laki-laki yang menjadi korban kekerasan fisik, verbal dan seksual. Namun, [karena fisik yang lebih kuat] yang paling banyak menjadi korban kekerasan seksual adalah perempuan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Machaema Foundation, Mardiantika Watubun mengatakan dengan mengangkat tema “Empowerment Women” supaya isu kesetaraan gender ini bisa diketahui oleh teman-teman pemuda.
“Karena kedepannya perubahan-perubahan sosial dan pemahaman tentang, apakah kita tetap dengan budaya patriarki itu bergantung dari pola pikir teman-teman,” kata perempuan lulusan Hubungan Internasional tahun lalu itu. (*)
Discussion about this post