Jayapura, Jubi – Wanita Hindu Dharma Indonesia atau WHDI Papua menggelar pelatihan membuat Canang Sari di Wantilan Pura Agung Surya Bhuvana, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Sabtu (10/2/2024).
“Kegiatan ini bertujuan agar memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana cara membuang Canang Sari,” ujar Ketua WHDI Papua, Ni Ketut Kabeningsih.
Canang berasal dari kata ‘Can’ atau indah, sedangkan ‘Nang’ berarti tujuan atau maksud, dan Sari berarti ‘inti atau sumber. Dengan demikian Canang Sari bermakna untuk memohon kekuatan Widya di hadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa (manifestasi) Nya secara skala maupun niskala.
“Bahan-bahan Cabang Sari, seperti wadah ceper atau alas terbuat dari janur, urasasi dan tapak daranya, semat/biting, bunga-bunga harum, kembang rempe, bubuk wangi, minyak wangi, pisang, tebu, jaja gegiping, dan porosan,” ujarnya.
Umat Hindu menghaturkan Canang dan Banten atau sesajen dalam pelaksanaan ritual merupakan wujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa.
“Canang Sari juga mengandung salah satu makna sebagai simbol bahasa Weda untuk memohon kepada Sang Hyang Widhi. Masyarakat Hindu memohon kekuatan Widya atau pengetahuan untuk Bhuwana Alit maupun Bhuwana Agung,” ujarnya.
Pada bagian tengah Canang Sari diletakkan bunga putih atau bunga yang melambangkan kesempurnaan. Bunga yang biasanya terdapat di dalam sesajen atau Canang yang digunakan, seperti bunga Kamboja, panca air, gumitir, kembang seribu, kenanga, dan cempaka.
“Selain Canang Sari, yang wajib ada dalam sarana sembahyang agama Hindu berupa bunga, air, buah, daun, dan api. Saya berharap pembuatan Cabang Sari ini terus dilestarikan hingga anak cucu. Jadi, tidak hanya membuat tapi juga mengetahui makanannya,” ujarnya.
Pelatihan membuat Canang Sari disertai kegiatan seminar kesehatan Pencegahan Kanker tumor sejak dini pada umat Hindu Kota Jayapura dalam rangka HUT WHDI ke- 36 Tahun 2024, dengan tema ‘Membangun wanita cerdas, berdaya menuju Indonesia emas.
“Seminar kesehatan dibawakan oleh Bapak Naufal Dwiki Alamandira dan Kepala Cabang Papua Yayasan Pencegahan Kanker Nusantara (YPKN), Ibu Lola Novianti. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Jayapura,” ujar ketua panitia HUT WHDI ke-36, Made Hery Yuliani.
Tujuannya untuk mengetahui sejak dini bahaya kesehatan terutama kanker dan tumor, memberikan pengetahuan untuk kita akan bahayanya kanker, prostat, dan tumor serta mensosialisasikan kepada masyarakat agar meningkatkan pencegahan,” ujarnya. (*)
Discussion about this post