Jayapura, Jubi – Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Jayapura, Provinsi Papua, sejak dilanda pandemi Covid-19 pada Maret 2020 terpuruk hingga -1,97 persen hingga pertengah 2021, yang sebelumnya berada di angka 5,17 persen.
“Pemkot Jayapura terus berupa memaksimalkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, dalam acara musyawarah dan pelantikan pengurus HIPMI Kota Jayapura di Swiss-Belhotel Jayapura, Rabu (8/6/2022).
Dikatakan Pekey, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, maka dibutuhkan peran serta dari masyarakat salah satunya para pengusaha.
“Kita bisa saling berkolaborasi untuk menumbuhkan perekonomian demi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Kota Jayapura,” ujar Pekey.
Dikatakan Pekey, 50 persen pertumbuhan ekonomi digerakkan oleh sektor swasta atau usaha pembayaran pajak daerah dari berbagai bidang demi kemajuan Papua khususnya Kota Jayapura.
“Bahkan pengusaha dari Kota Jayapura ini juga memberikan kontribusi bagi pemerintah kabupaten di Papua. Kerjasama kemitraan terutama di sektor jasa perdagangan dan pembukaan lapangan kerja,” ujar Pekey.
Pekey berharap para pengusaha di Kota Jayapura menjaga keamanan dan kenyamanan agar aktivitas usaha berjalan dengan lancar sehingga usaha bisa tumbuh berkembang.
Ketua Umum BPD HIPMI Papua, Atto Sampe Buntu mengatakan, data Bappenas 2030-2060 usia produktif antara 15-60 tahun.
“Papua masih kekurangan pengusaha, maka itu harus menjadi pengusaha yang bisa menciptakan pengusaha di daerahnya sendiri,” ujar Atto.
Dikatakan Atto, HIPMI berkolaborasi dengan pemerintah daerah dengan mengembangkan potensi usaha untuk dikelola dengan baik.
“Saling berkolaborasi sehingga terbentuknya pengusaha melalui kepercayaan. Modal pengusaha harus berani dan jujur. Memberikan kontribusi melalui pajak, menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Atto. (*)
Discussion about this post