Sentani, Jubi – Sebanyak 892 warga dari 928 warga Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong , Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yang mengungsi di Distrik Nimbokrang telah kembali ke rumah. Hal itu disampaikan Kepala Kampung Karya Bumi, Muryani di Kabupaten Jayapura, pada Senin (8/1/2024).
“[Kami] sudah memulangkan warga [dari Nimbokrang], data terakhir itu sekitar 892 warga,” ujarnya.
Pengungsian itu dipicu kematian warga Kampung Kampung Kwansu bernama Daud Bano karena dibacok prajurit TNI pada 1 Januari 2024. Insiden itu memicu amuk massa di Kampung Karya Bumi, permukiman transmigrasi yang didirikan di wilayah Besum, Distrik Namblong pada 1976.
Amuk massa itu membuat delapan rumah warga, balai dan kantor kampung dibakar massa. Massa juga merusak 11 rumah lainnya dan sejumlah kendaraan warga. Amuk massa itu membuat sedikitnya 928 orang dari total 1.222 warga Kampung Karya Bumi sempat mengungsi ke tiga kampung di Distrik Nimbokrang.
Pada Jumat (5/1/2024), Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Dewan Adat Grimenawa mempertemukan para pemangku kepentingan untuk menyelesaikan konflik sosial di Namblong itu. Dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Adat Grimenawa, Zadrak Wamebu meminta warga Kampung Karya Bumi yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Muryani mengatakan tersisa 36 warga Kampung Karya Bumi yang masih mengungsi di Distrik Nimbokrang. Ia mengatakan mereka akan dipulangkan, tetapi masih menunggu kondisi kesehatannya membaik. Ada juga warga yang masih tinggla di Nimbokrang karena rumahnya terbakar dalam amuk massa 1 Januari 2024.
“Yang kondisinya belum siap [pulang] ada beberapa alasan. Ada yang masih tinggal dengan keluarga di [Nimbokrang] karena terkait kondisi kesehatannya. [Yang] rumahnya terbakar habis masih di tempat pengungsian. Untuk sementara seperti [itu],” katanya.
Muryani mengatakan warga yang pulang ke kampung telah mendapatkan pendampingan psikologis/trauma healing yang dilakukan tokoh agama. Menurutnya, kepolisian juga telah memberikan trauma healing bagi warga Karya Bumi yang mengungsi ke Distrik Nimbokrang.
“Kemarin [minggu] kami sudah undang ustadz untuk memberikan penguatan jiwa, untuk memulihkan kondisi trauma mereka. Sementera itu yang bisa kami lakukan,” ujarnya. (*)