Jayapura, Jubi – Struktur kerja United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP periode 2023-2028 secara resmi dikukuhkan di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Rabu (7/2/2024). Pengukuhan itu secara organisasi dituangkan dalam berita acara No: 02/SE/ULMWP/II/2024.
Presiden Eksekutif ULMWP, Manase Tabuni mengatakan telah mengukuhkan struktur kerja 12 departemen, misi, dan fungsional ULMWP. Tabuni meminta semua pengurus yang telah dikukuhkan bekerja keras untuk menyelamatkan orang Papua dari ancaman genosida, ekosida dan etnosida.
Tabuni mengatakan pengukuhan awalnya direncanakan di Taman Budaya Expo Waena, Kota Jayapura, pada Rabu pagi. Akan tetapi, kepolisian menjaga ketat lokasi kegiatan di Expo. Sebuah water canon, empat truk dalmas, tiga mobil patroli polisi berjejer di Expo Waena. Sejumlah anggota kepolisian tampak menenteng senjata dan mengenakan pakaian taktis berjaga di sana sepanjang Rabu pagi hingga sore.
Tabuni mengatakan kegiatan pengukuhan lalu dipindahkan ke lokasi lain dan berjalan aman dan lancar. “Kami memberitahukan kepada rakyat West Papua di manapun berada serta komunitas internasional, bahwa doa pengukuhan telah berjalan dengan baik di lokasi yang berbeda. Para pemimpin organisasi afiliasi dan non afiliasi, para tokoh adat, agama, perempuan, rakyat West Papua telah [menyaksikan pengukuhan] berlangsung dengan lancar,” kata Tabuni dalam keterangan tertulis, pada Kamis (8/2/2024).
Wakil Presiden Eksekutif ULMWP, Octovianus Mote menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas pengukuhan itu. Mote mengajak semua yang telah dikukuhkan bekerja sama untuk memerdekakan bangsa Papua sebelum habis dibantai di atas tanah kami sendiri.
“Memang tindakan Pemerintah Indonesia melalui kepolisian tidak memperlihat sebagai orang yang mengenal Tuhan. Tetapi semua ini memperlihatkan karakter dan watak pemerintah Indonesia yang rasis, tidak mengenal kemanusiaan pada bangsa Papua. Anda semua yang telah dikukuhkan hari ini, mari kita kerja sama untuk memerdekakan bangsa Papua sebelum kita habis dibantai di atas tanah kami sendiri,” ujarnya. (*)