Sentani, Jubi ā Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Dewan Adat Grimenawa pada Jumat (5/1/2024) mempertemukan para pemangku kepentingan untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura. Dalam mediasi yang berlangsung di Kampung Kwansu, Distrik Kemtuk itu, Ketua Dewan Adat Grimenawa, Zadrak Wamebu meminta warga Kampung Karya Bumi yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Ratusan warga Kampung Karya Bumi mengungsi akibat konflik sosial yang dipicu kematian warga Kampung Kampung Kwansu bernama Daud Bano karena dibacok prajurit TNI di Kampung Karya Bumi pada 1 Januari 2024. Insiden itu menimbulkan amuk massa di Kampung Karya Bumi, permukiman transmigrasi yang didirikan di wilayah Besum, Distrik Namblong pada 1976. Sedikitnya 958 orang dari total 1.329 warga Kampung Karya Bumi mengungsi ke tiga kampung di Distrik Nimbokrang.
Pada Jumat, Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Dewan Adat Grimenawa mempertemuan para pemangku kepentingan untuk menyelesaikan konflik sosial di Namblong itu. Pertemuan itu dihadiri keluarga Daud Bano, sejumlah warga Kampung Kwansu, beberapa warga Kampung Karya Bumi, dan Kepala Dewan Adat Grimenawa, Zadrak Wamebu.
Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura turut menghadiri pertemuan itu bersama Sekretaris Daerah Jayapura, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jayapura, Kepala Kepolisian Resor Jayapura, Dandim 1701Jayapura, dan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo. Hadir pula Kepala Distrik Nimbokrang, Kepala Distrik Namblong, Kepala Distrik Demta, Kepala Distrik Kemtuk, dan anggota DPR Kabupaten Jayapura.
Dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Adat Grimenawa, Zadrak Wamebu mengatakan warga Kampung Karya Bumi di Distrik Namblong adalah bagian dari masyarakat adat Grimenawa yang telah diterima para tokoh adat Grimenawa. Wamebu mengatakan warga Kampung Karya Bumi yang telah mengungsi juga merupakan korban dari tindakan penghilang nyawa secara paksa oleh prajurit TNI yang tidak profesional.
Wamebu meminta warga Kampung Karya Bumi kembali ke kampung mereka, agar menyelesaikan konflik sosial itu melalui proses perdamaian. āMasyarakat Kampung Karya Bumi dapat kembali kediamannya masing-masing,ā ujarnya.
Wamebu mengatakan proses perdamaian akan dilakukan di lokasi pemakaman Daud Bano di Kampung Karya Bumi. Wamebu mengatakan hal itu akan menjadi pengingat agar hal serupa tidak terulang, dan menjadi pelajaran bagi generasi muda turun-temurun di wilayah adat Grimenawa.
āDalam upacara perdamaian akan dilakukan sumpah adat yang mengikat semua suku yang hidup diatas tanah adat Grimenawa,ā katanya.
Juru Bicara keluarga Daud Bano, Seblon Dwaa mengatakan pihak keluarga maupun warga Kampung Kwansu meminta maaf atas rangkaian peristiwa yang terjadi pada 1 Januari 2024. Dwaa mengatakan pihaknya telah menyerahkan aspirasi dan tuntutan kepada Dewan Adat Grimenawa.
āApa pun sudah kami serahkan. Hari ini, mohon tidak ada yang jadi kayu bakar dan api-api kecil. Kami keluarga minta maaf apabila [ada] sikap korban [yang tidak baik] selama masa hidupnya,ā ujarnya.
Dwaa mengajak warga Kampung Karya Bumi yang masih mengungsi di Distrik Nimbongkrang untuk dapat kembali ke kampungnya. Dwaa mengatakan masyarakat menjamin keamanan dari warga Kampung Karya Bumi.
Anggota DPR Kabupaten Jayapura, Rasino mengatakan warga Kampung Karya mengalami trauma yang sangat luar biasa. Rasino mengatakan akan bersama Dewan Adat Grimenawa untuk melihat kondisi warga Kampung Karya Bumi yang mengungsi di Distrik Nimbongkrang.
Rasino mengatakan hal ini penting untuk memberikan penguatan terhadap warga agar bisa kembali ke kampung. āSampai hari masyarakat kami mengalami trauma,ā ujarnya.
Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura, Triwarno Purnomo menghormati dan akan menyelesaikan tuntutan dari keluarga Daud Bano dan masyarakat adat Grimenawa. ā[Kami akan] menerima aspirasi keluarga duka melalui Dewan Adat Grimenawa. Besar harapan [saya, semua pihak] terus mengoordinasikan [upaya] penyelesaian demi mendatangkan hal-hal yang baik dan damai,ā katanya.
Triwarno berharap semua pihak bersama memulihkan situasi damai di Kabupaten Jayapura. Ia mengatakan tatatan hidup berdampingan selama ini terus harus dijaga. āMari kita bikin damai situasi di tanah ini. Tatatan hidup kita jaga sama-sama,ā katanya. (*)