Jayapura, Jubi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika – BMKG Wilayah V Jayapura mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Jayapura dan juga Kabupaten Jayapura, Papua.
Cuaca tak menentu ini mengakibatkan hujan sehingga bisa menyebabkan bencana. Hal itu disampaikan Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre saat diwawancarai melalui pesan WhatsApp. Di Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Jumat (21/03/2024).
“Kami mengimbau masyarakat dan stakeholder untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih peduli memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, membersihkan saluran air atau drainase, dan sungai yang telah mengalami pendangkalan, dan menebang dahan ataupun ranting pohon-pohon tinggi. Di samping itu juga, memperhatikan kondisi topografi wilayah Papua yang memiliki banyak lereng dengan kemiringan cukup terjal dapat menjadi wilayah yang rawan longsor apabila terjadi hujan dengan durasi yang lama,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di kawasan kaki gunung ataupun perbukitan juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan segera menjauhi daerah perbukitan ketika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang lama.
Masyarakat dan stakeholder terkait diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah.
“Informasi cuaca dapat diakses melalui media sosial Info BMKG Papua Facebook, twitter, Instagram, Whatsapp, Telegram, dan aplikasi Info BMKG, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat,” katanya.
Menurut Ronsumbre secara klimatologis, pada bulan Maret biasanya masih banyak hujan karena angin Monsun Asia masih mendominasi. Akibatnya apabila ada gangguan di atmosfer sangat mudah meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan yang menyebabkan hujan lebat. Untuk 3 hari ke depan tanggal 21 – 23 Maret 2024 untuk Wilayah Papua secara umum berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga lebat di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi dan Waropen.
“Kondisi cuaca diprediksikan membaik dengan intensitas hujan menurun pada periode setelahnya. Kondisi cuaca pada tanggal 24 hingga 28 Maret 2024 diperkirakan cerah berawan hingga hujan ringan,” katanya.
Ronsumbre juga mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat selama kurang lebih 6 jam terjadi pada malam hari tanggal 19 Maret 2024 di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan sekitarnya menyebabkan dampak banjir, longsor dan pohon tumbang pada beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura. Total curah hujan tertinggi tercatat di Distrik Jayapura Utara tertakar sebesar 165,2 mm dan terendah di Distrik Muara Tami sebesar 47,6 mm.
“Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan terdapat beberapa gangguan pola cuaca di atmosfer secara bersamaan diantaranya daerah belokan angin, suhu muka laut yang hangat, aktifnya gelombang atmosfer Rossby equator, kelembaban relatif lapisan 925 mb hingga 500 mb dan dukungan karakteristik lokal yakni interaksi kawasan cycloop menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan konvektif,” kata Ronsumbre.
Menurutnya citra satelit cuaca menunjukkan adanya awan-awan hujan mulai pukul 17.00 WIT di atas kawasan pegunungan Cycloop dan selanjutnya meluas ke seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura. Hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrim terjadi selama kurang lebih 6 jam dengan konsentrasi hujan lebat terjadi di Kota Jayapura meliputi Jayapura Utara, Jayapura Selatan dan kabupaten Jayapura meliputi Distrik Sentani Kota, Sentani Timur dan Distrik Waibu.
“BMKG Wilayah V Jayapura telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada pukul 18.15 WIT dan diperbaharui pada pukul 21.00 WIT. Informasi peringatan dini disebarluaskan melalui media sosial,” katanya. (*)
Discussion about this post