Jayapura, Jubi – Yayasan Anak Dusun Papua atau Yadupa menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun atau FGD yang membahas finalisasi rancangan panduan komunikasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Adat di Kota Jayapura, Kamis (2/3/2023). Diskusi Kelompok Terpumpun itu difasilitasi oleh Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa Bangsa atau UNICEF Perwakilan Tanah Papua.
Penanggung jawab kegiatan Yadupa, Bertha Ronsumbre mengatakan Diskusi Kelompok Terpumpun pada Kamis menjaring tanggapan peserta atas rancangan panduan komunikasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Adat. “Kami juga telah mendengar presentasi hasil studi UNICEF tentang Perilaku Buang Air Besar Sembarangan di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Mamberamo Tengah,” kata Ronsumbre di Kota Jayapura, Kamis (2/3/2023).
Forum Diskusi Terpumpun itu diselenggarakan Yadupa bekerja sama dengan Yayasan Noken Papua dan Gapai Papua. “Peserta yang terlibat dalam kegiatan FGD terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, Dewan Adat Papua, UNICEF, dan [perwakilan] Gapai,” katanya.
Ronsumbre mengatakan rancangan buku Panduan Komunikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tentang Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang disusun Dewan Adat Papua. “FGD tahap pertama telah dilaksanakan pada Agustus tahun 2022. Sekarang FGD II digelar pada awal maret 2023,” katanya.
Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Mamta Yakonias Wabra mengatakan bangga terlibat dalam proses itu. “Saya merasa bangga Program Unicef bekerja sama dengan Yadupa, Yayasan Noken Papua, Gapai Papua untuk bersama-sama memfinalisasi panduan komunikasi [itu],” katanya.
Wabra menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Buku [itu] akan akan sangat membantu masyarakat mendapatkan informasi [tentang sanitasi yang baik], dan semoga berdampak besar bagi masyarakat adat di Mamberamo Tengah dan Kabupaten Jayapura,”katanya. (*)